WahanaNews-Kalbar | Sepuluh pemain profesional Dota 2 yang berasal dari Tim Orca (Ragdoll) dan Team Apex terpaksa harus mengubur impiannya karena dihukum larangan bermain di kompetisi Valve secara permanen.
Dengan diberlakukannya larangan ini, seluruh pemain yang dihukum tidak bisa mengikuti turnamen Major dan The International Dota 2 yang merupakan turnamen dengan total hadiah terbesar di esports.
Baca Juga:
Pagelaran PMGC di Jakarta, Ini Harapan PBESI dan Menparekraf
Seluruh pemain Tim Orca serta Apex termasuk Cheng Jia Hao (vtFaded) dan sembilan pemain lainnya dihukum karena diduga mengetahui dan melakukan pelanggaran dengan menjadi joki dan bermain di Tim Apex.
Penyelenggara Liga DPC Asia Tenggara alias SEA DPC League sebelumnya menyatakan Tim Orca didiskualifikasi dari kompetisi Divisi II DPC Asia Tenggara.
Slot yang diisi oleh Tim Orca akan dihibahkan kepada tim lain yang akan diperebutkan melalui Open Qualifier alias kualifikasi terbuka.
Baca Juga:
Gubernur Ganjar Minta Cabor E-Sport Diberi Binaan Serius
“Pemain Team Orca terbukti menggunakan akun dan menjadi joki pemain Tim Apex pada kompetisi DPC Sea season sebelumnya. Hal ini jelas melanggar peraturan serta integritas dari kedua tim,” tulis akun Twitter resmi penyelenggara @SEADPCLeague pada Minggu (13/2/2022).
Lalu akun resmi penyelenggara SEA DPC League itu pun menyatakan Tim Orca sudah melakukan beberapa kali pengaturan pertandingan alias matchfixing di turnamen BTS Pro Series dan turnamen lainnya yang bukan diselenggarakan oleh Valve.
“Dari hasil penyelidikan terpisah, terbukti Team Orca melakukan matchfixing di turnamen BTS Pro Series dan lainnya. Kami sudah mengambil keputusan untuk melarang Tim Orca dan Apex untuk bertanding di kompetisi resmi Valve secara permanen,” lanjut akun Twitter tersebut.