"Dulu saya miskin mas, ndak punya apa-apa. Bapak saya seorang penjudi loh," ucap Tigor.
Jangankan rumah, makan untuk sehari-hari saja susah.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi, Letusan Capai 400 Meter di Atas Puncak
Kehidupan serba susah itu dialami Tigor sejak TK hingga SMA.
Tigor masih ingat ketika dia dan bersama ibunya diusir keluar dari rumah yang ditempatinya di Kediri.
"Saya diusir, 'kamu keluar dari sini, itu rumah orang'. Duh iki, aku ndak punya uang. Itu aku SMA, bayangkan," ucap Tigor, meneteskan air mata.
Baca Juga:
Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi
Ibu kandung Tigor akhirnya mencari rumah kontrakan.
Ia mondar-mandir di tengah desa.
"Kalang kabut ibuku cari kontrakan, ditolak orang di situ, dibentak orang, ibuku jalan sambil nangis," ucap Tigor.