Lapisan luar kendaraan TR-3B reaktif terhadap rangsangan listrik dan dapat mengubah warna, daya pantul, dan daya serap radar, sehingga membuat kendaraan terlihat seperti pesawat kecil atau silinder terbang atau bahkan menipu penerima radar untuk mendeteksi berbagai pesawat.
Pesawat anti-gravitasi bertenaga nuklir TR-3B AS telah memasuki tahap praktis. Ia bisa terbang di luar atmosfer dan mencapai area mana pun di bumi dalam 10-30 menit.
Baca Juga:
Peletakan Batu Pertama Kantor Desa Paraduan: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Kokpitnya adalah cincin akselerasi plasma dari pengganggu medan magnet, yang saat ini merupakan teknologi paling canggih umat manusia.
Massa akselerator melingkar, dan semua massa di dalam akselerator, seperti kapsul kru dan reaktor nuklir, berkurang hampir 90%.
Hal itu menyebabkan efek membuat kendaraan menjadi sangat ringan dan mampu mengungguli setiap pesawat yang pernah dibuat.
Baca Juga:
Ansor Cup I: Turnamen Futsal Pesantren Pertama di Paluta, Meriahkan HUT GP Ansor ke-90
TR-3 adalah platform pengintaian dengan waktu berkeliaran yang tidak terbatas. “Tidak terbatas” karena menggunakan reaktor nuklir untuk tenaga.
Medan pusaran magnet dapat mengimbangi 89% gravitasi Bumi, dan dapat dengan mudah menyerang target mana pun di Bumi dengan kecepatan tinggi. Tidak ada rudal supersonik yang dapat menyerang atau mencegatnya.
Propulsi TR-3B disediakan oleh tiga pendorong multimode yang dipasang di setiap sudut bawah platform segitiga. TR-3 juga dianggap sebagai kendaraan sub Mach 9. [As]