Tak hanya itu dari pemerintahan Venezuela ada 277 akun yang mempromosikan akun dan tagar lain terkait dengan dukungan kegiatan, topik, dan pernyataan tertentu.
Twitter mengatakan ada 276 akun palsu membagikan 'primarily civic content' untuk mendukung tindakan dari pemerintah Meksiko terkait kesehatan masyarakat dan partai politik.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Di Tanzania ada 268 akun digunakan pemerintah untuk pelaporan palsu dari anggota dan pendukung publikasi jurnalisme investigasi Fichua Tanzania dan pendirinya.
Anehnya, Twitter hanya menemukan 66 akun baik palsu maupun asli terkait dengan operasi Rusia yang menargetkan individu di Afrika Tengah dan Libya.
Platform media sosial tersebut mengatakan, rincian tentang kampanye dan akun terkait telah dibagikan dengan tiga organisasi penelitian terkemuka: Australian Strategic Policy Institute (ASPI), Cazadores de Fake News, dan Stanford Internet Observatory (SIO).
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
Sejak pertengahan Oktober 2018, Twitter telah mengungkapkan kampanye dari 17 negara yang menerbitkan lebih dari 200 juta tweet dan mendistribusikan sembilan terabyte media. [As]