"Melihat semuanya menyerang server Ukraina, saya berpikir kami harus ikut membuat sejumlah kerusakan juga," ujarnya di media sosial.
Timnya itu beranggotakan enam hacker yang sukses membuat down sejumlah situs pemerintahan Ukraina, yaitu dengan membanjiri server-server itu dengan serangan DDOS.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Komunikasi antara anggota tim itu dilakukan secara terenkripsi, dan bahkan mereka tak pernah berbicara secara langsung.
Padahal, dua di antara mereka ada yang bekerja di perusahaan keamanan siber yang sama.
"Jika ketahuan saya akan dipecat," ujarnya.
Baca Juga:
Bangun Awareness Trend ‘Hacker’, Butterfly Consulting Indonesia Tawarkan Pelatihan Cyber Security
Tim itu tak cuma melakukan serangan DDoS, melainkan juga menyebarkan email berisi ancaman bom ke berbagai sekolah.
Lalu meretas sistem kamera dashboard mobil dari warga Ukraina yang merupakan anggota "rapid response team".
Terakhir mereka sukses membuat alamat email menggunakan layanan email pemerintahan Ukraina, yang bakal dipakai untuk melakukan serangan phishing.