WahanaNews-Kalbar | Banjir menggenangi permukiman penduduk dan lahan pertanian di beberapa bagian wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Bencana banjir yang terjadi sejak Selasa pagi (31/1) menimbulkan genangan air rata-rata 30 centimeter hingga 1,5 meter, di dataran rendah wilayah Desa Ulak Pauk, Kecamatan Embaloh Hulu.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
"Rumah warga dan lahan pertanian terendam khususnya tanaman padi, dengan kondisi seperti ini kami terancam gagal panen," kata Kepala Desa Ulak Aloysius Sukarno saat dihubungi dari Putussibau pada Rabu pagi.
Menurut Sukarno, warga yang rumahnya terendam akibat banjir sebagian terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.
"Saya semalam juga mengungsi, di dalam rumah (tinggi genangan) air sekitar 80 cm," katanya.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Namun, dia belum bisa menyebutkan secara terperinci jumlah rumah dan luas lahan pertanian yang terdampak banjir serta jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di wilayahnya.
"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan," katanya.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri daerah sekitarnya di beberapa bagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, pada Selasa malam (31/1) banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, Putussibauu Utara, dan Putussibau Selatan.
Banjir di antaranya melanda Desa Ulak Pauk dan Saujung Giling Manik di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Selain itu, banjir melanda Desa Tanjung Kerja, Nanga Nyabau, Tanjung Lasa, Sibau Hulu, dan Sibau Hilir di Kecamatan Putussibau Utara serta Desa Belatung di Kecamatan Embaloh Hilir.
Banjir juga melanda Desa Tanjung Jati dan Teluk Barak serta Kelurahan Kedamin Hilir di wilayah Kecamatan Putussibau Selatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu Gunawan mengingatkan kepala desa dan camat yang wilayahnya terdampak banjir untuk segera melaporkan dampak bencana di wilayah masing-masing agar pemerintah daerah bisa segera mengerahkan bantuan yang diperlukan.[ss]