Kalbar.WahanaNews.co, Pontianak - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat (Kalbar) telah meluncurkan Program Sekolah Terbuka Pendidikan Layanan Khusus (PLK) tahun ini untuk memeratakan akses pendidikan bagi masyarakat yang berada di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah-daerah dengan keterbatasan infrastruktur dan akses," kata Kepala Disdikbud Kalbar Rita Hastarita di Pontianak, Minggu (2/6/2024).
Baca Juga:
Disdikbud Kutai Timur Usulkan Pembangunan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ke Pemprov Kaltim
Rita menjelaskan Program Sekolah Terbuka PLK ini diterapkan berdasarkan Peraturan Mendikbud Nomor 72 tahun 2013. Tahun ini PLK dilaksanakan pada dua lokasi yaitu di Desa Pelita Jaya di Kabupaten Kubu Raya dan Desa Lemukutan di Kabupaten Bengkayang.
Program ini bertujuan memudahkan siswa di daerah terpencil dalam mengakses pendidikan tanpa harus melakukan perjalanan jauh yang melelahkan dan berbiaya tinggi.
Di Desa Pelita Jaya, kata dia, SMA Negeri 1 Kubu membuka cabang dengan sistem guru yang ditugaskan ke desa tersebut. Sebelumnya, siswa harus menempuh perjalanan menggunakan jalur air selama 30 hingga 40 menit untuk mencapai SMA Negeri 1 Kubu dan dengan adanya program ini para siswa dapat mengakses pendidikan dengan lebih mudah dan efisien.
Baca Juga:
KPU Kubu Raya Siapkan Empat TPS Khusus untuk Pilkada 2024 Mendatang
"Pola ini membalikkan skema tradisional, dimana guru yang datang ke desa bukan siswa yang harus pergi ke sekolah," tuturnya.
Sedangkan di Pulau Lemukutan, SMA Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan membuka cabang dengan menumpang di fasilitas SD yang ada. Selama ini siswa harus menyeberang laut selama satu setengah jam untuk mencapai SMA Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan dan sering kali harus menetap di luar pulau untuk melanjutkan pendidikan.
"Dengan adanya cabang sekolah ini, siswa dapat melanjutkan pendidikan tanpa perlu meninggalkan pulau mereka," katanya.