Kalbat.WahanaNews.co, Pontianak - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar melibatkan 150 siswa di provinsi itu sebagai agen perubahan untuk melestarikan keanekaragaman hayati melalui program edukasi pada 7, 8 dan 13 Mei 2024.
"BKSDA Kalbar melibatkan generasi muda dalam menjaga alam. Ini adalah investasi penting untuk masa depan bumi," jelas Humas BKSDA Kalimantan Barat, Agus Triyono, di Pontianak, Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga:
BKSDA Bawa Orangutan Hasil Sitaan ke Pusat Rehabilitasi di Sumatera Utara
Para siswa ini nantinya akan dibagi menjadi tiga kelompok, yang tiap kelompok akan diisi 50 siswa. Para siswa ini berasal dari SDN 5 Pontianak dan SDN 24 Pontianak.
"Rencananya akan dibagi menjadi tiga kelompok, jadi setiap hari sekitar 50 siswa dengan jadwal tanggal 7 Mei untuk SDN 5 Pontianak, 8 dan 13 Mei untuk SDN 24 Pontianak," jelas Agus.
Ia juga mengatakan jika dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati, Balai KSDA Kalimantan Barat melalui program Pendidikan Konservasi Studio 121 BKSDA Kalbar rutin menggelar kegiatan ini, dan pada Januari lalu telah mendapat kunjungan sebanyak 60 siswa dari SMAN 12 Pontianak.
Baca Juga:
Evakuasi Bayi Orangutan oleh BKSDA Kalimantan Barat dari Mata-Mata
Agus menjelaskan Tim Balai KSDA Kalbar memberikan edukasi terkait pengenalan berbagai jenis flora dan fauna yang di lindungi, pengelolaan dan konservasi Kehati di Kalimantan Barat.
"Tim Balai KSDA Kalbar mengedukasi pengenalan berbagai jenis flora dan fauna yang dilindungi dan tentunya pengelolaan dan konservasi Kehati di Kalimantan Barat," ujarnya.
Edukasi tersebut meliputi pengelolaan tumbuhan dan satwa liar, peraturan terkait pemanfaatan dan peredaran tumbuhan dan satwa liar serta pengelolaan kolaboratif dalam pentingnya menjaga kelestarian alam.
Dengan adanya edukasi terbuka pihaknya berharap dapat membentuk generasi muda yang peduli dan memiliki dampak positif sehingga menjadikan generasi muda sebagai agen perubahan untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
"Kita berharap melalui pendidikan konservasi akan membentuk generasi muda yang peduli dan memiliki dampak positif, menjadikan mereka agen perubahan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan memberikan inspirasi bagi teman-teman serta lingkungan sekitarnya," ucap Agus.
[Redaktur: Patria Simorangkir]