WahanaNews-Kalbar | Kekhawatiran serangan Rusia membuat semua rakyat Ukraina bersiap dan bersemangat ikut latihan perang.
Bahkan, bocil alias bocah cilik Ukraina yang baru berusia 4 tahun sudah ikut latihan perang untuk menghadapi kemungkinan invasi yang dilakukan Rusia.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Bocah kecil berusia empat tahun itu di antaranya terdapat bernama Taras dan Bohdan.
Saudara kembar ini ikut berlatih perang menggunakan senapan kayu.
Mereka melakukannya bersama sukarelawan perempuan dan pria yang bersiap untuk perang.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
“Saya tak berpikir mereka tak mengerti tentang perang dan apa yang sedang terjadi. Tetapi mereka selalu menyukai semua yang berhubungan dengan militer,” tutur Iryna, ibu Taras dan Bohdan dikutip dari Daily Mail.
“Jika mereka ingin menjadi tentara saat dewasa dan berjuang membela Tanah Air, saya tak akan menghentikan mereka,” lanjutnya.
Namun Iryna menambahkan, kedua bocah kembar itu saat ini ingin menjadi pemadam kebakaran dan polisi.
Kebetulan paman Iryna bertugas di tentara Ukraina, dan tewas dalam ledakan saat berperang di Debaltseve, Donbas, area yang kini dikuasai separatis yang didukung Rusia.
Bocah lainnya, Yaroslav Pikaliyk, 10 tahun, juga ikut berlatih perang dengan para sukarelawan.
“Jika ia berjuang untuk Ukraina suatu hari nanti, saya akan sangat bangga,” kata Tetiana, ibu dari Yaroslav.
Yaroslav menegaskan, ia tertarik untuk menjadi seorang tentara.
“Mungkin suatu hari nanti, bisa jadi, saya tidak tahu,” tuturnya.
Yaroslav merasa bangga bisa berlatih dengan orang dewasa yang menjadi sukarelawan untuk Pasukan Pertahanan Teritorial Kiev.
Para rekruitmen itu berharap bisa bergabung dengan Batalion 127 Pasukan Pertahanan Teritorial.
Meskipun sudah bisa ikut berlatih, tetapi bocah-bocah tersebut belum bisa bergabung dengan sukarelawan.
Sebab, usia mereka harus berusia 18 tahun untuk bisa ikut berpartisipasi menjadi pasukan sukarela.
Tapi menurut pegawai negeri, Tetiana dari Kiev, Yaroslav mengikuti latihan karena ayahnya meninggal lima tahun lalu.
“Ia adalah anak dari pria yang memberikan nyawanya untuk Ukraina, dan sangat bagus untuknya mendapat pengaruh pria dewasa dan bisa berada di sini hari ini,” katanya.
Ia menjelaskan, ayah Yaroslav, Oleg tewas di usia 38 tahun saat menjadi pengemudi sukarelawan dari tentara Ukraina saat berjuang melawan separatis lima tahun lalu.
Ia mengalami serangan jantung setelah kaget karena menyaksikan kejadian mengerikan saat perang.
Tetapi, istrinya tak mendapat pensiunan sebagai janda perang, karena ia bukanlah tentara reguler.
Kini Yaroislav begitu mengidolai kakeknya yang berusia 77 tahun, seorang kolonel era Uni Sovyet, yang berjuang di Afghanistan.
Ia pun ingin mengikuti jejak kakeknya dengan menjadi tentara. [Ss]