Kalbar.WahanaNews.co, Pontianak - Harga berbagai bahan pokok di pasar tradisional Kota Pontianak mengalami kenaikan signifikan menjelang Ramadhan, terutama pada komoditas beras, telur, minyak goreng, dan gula.
"Hampir semua harga sembako mengalami kenaikan seperti harga beras dimulai dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 per kg, gula pasir dari Rp15.000 menjadi Rp16.500 per kg, minyak dari Rp15.000 menjadi Rp17.000 per kg, telur dari Rp2.000 menjadi 2.900 per butir," kata salah satu pedagang Pasar Flamboyan, Vivi, di Pontianak, Jumat (8/3/2024).
Baca Juga:
Dinas Pertanian Gunungkidul Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga
Menurutnya, penyebab terjadinya kenaikan ini dikarenakan kebutuhan masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan meningkat, namun untuk stok barang masih aman. Kenaikan ini mulai terjadi di awal bulan Februari.
Sementara pedagang lainnya di Pasar Puring, Kecamatan Pontianak Utara, juga menyatakan hal serupa.
"Kenaikan harga sembako akan terus berlanjut hingga memasuki bulan Ramadhan seperti harga beras premium yang awalnya Rp14.000 kini menjadi Rp17.000 per kg," kata seorang pedagang sembako, Yoseph, saat ditemui di tokonya, beberapa hari lalu.
Baca Juga:
Kepala Bapanas Harap Kerja Sama Bulog dan Perpadi Tingkatkan Produksi Stok Beras
Kenaikan harga, menurut dia juga terjadi pada minyak goreng yang semula Rp16.000 menjadi Rp17.500 per kg. Kemudian gula pasir dari Rp16.000 menjadi Rp17.000 per kg dan telur dari harga Rp23.000 menjadi Rp35.000 per kg.
Dia menambahkaa, untuk saat ini hanya komoditas beras mengalami kenaikan yang sangat tinggi, untuk mengatasi harga beras yang naik pihaknya bekerja sama dengan Bulog untuk mendistribusikan beras alternatif seperti beras SPHP yang juga merupakan beras medium dengan harga Rp57.000 per 5 kg. "Beras ini datang setiap 1 minggu sekali," ujarnya.
Ia mengatakan dampak dari kenaikan bahan pokok tersebut, membuat pemasokan barang dari agen juga terkendala sehingga banyak barang yang kosong.
"Harga sembako yang cukup mahal membuat saya harus berpikir lebih keras lagi untuk mencukupi segala kebutuhan pokok sehari-hari," ujar seorang warga, Susiyatin.
Dia berharap pemerintah dapat mengatasi kenaikan harga barang pokok tersebut.
[Redaktur: Patria Simorangkir]