WahanaNews-kalbar | Elon Musk sukses memborong 9,2 persen saham Twitter sejak Maret hingga April 2022.
Ia kini disebut punya serangkaian pembaharuan untuk perusahaan media sosial berlogo burung biru tersebut.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Ada 2 saran pembaruan fitur yang belum pernah Twitter lakukan sebelum pembelian saham oleh Elon Musk.
Apa saja strategi yang ingin Musk lancarkan di Twitter?
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Mau Beli Twitter Sepenuhnya
Orang terkaya di Bumi ini mengajukan tawaran untuk membeli Twitter sebesar 41,39 miliar dolar AS atau sekitar Rp 588 triliun.
Musk mematok 54,20 dolar AS (sekitar Rp 850 ribu per saham).
Nilai tersebut tersebut lebih tinggi 38 persen dibanding harga penutupan pada 1 April 2020, sehari sebelum aksinya memborong 9,2 persen saham Twitter terungkap ke publik.
Proposal akuisisi disampaikan dalam sebuah surat ke kepala Twitter, Bret Taylor, pada 13 April.
Musk mengatakan ia berinvestasi pada Twitter karena melihat punya potensi untuk menjadikan platform sebagai wadah kebebasan berbicara.
Pembelian dengan Uang Kripto Dogecoin
Pada Sabtu (9/4/2022) lalu, Musk sempat menyarankan merombak layanan berlangganan Twitter Blue dengan menggunakan kripto Dogecoin sebagai alat pembayaran.
Ia juga mengusulkan untuk memangkas harga langganan serta melarang iklan.
Padahal sebagaimana diketahui, hampir 90 persen pendapatan Twitter pada tahun 2021 berasal dari iklan.
“Tidak ada iklan,” cuit Musk.
“Kekuatan perusahaan untuk mendikte kebijakan sangat meningkat jika Twitter bergantung pada uang iklan untuk bertahan hidup,” sambungnya.
Twitter Blue merupakan layanan berlangganan pertama Twitter yang menawarkan akses eksklusif ke fitur premium di antaranya “Batalkan Tweet”, personalisasi ikon aplikasi Twitter, dan kemampuan menambahkan bookmark.
Fitur premium ini baru tersedia di Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Fitur Edit Tweet
Melalui posting-an Twitternya, Musk membuat polling: “Apakah kamu mau sebuah tombol edit?”
Ada dua jawaban yang ia lempar ke publik, antara lain opsi “yse” dan “on”.
Total 4,5 juta pengguna, atau lebih dari 73 persen, memilih “yse”.
Tak lama setelah itu, Twitter mengatakan akan menghadirkan fitur mengedit tweet yang sudah di-posting.
Namun, melalui keterangannya, mereka menyebut fitur ini dibuat bukan karena Elon Musk, namun karena memang telah diminta pengguna selama bertahun-tahun.
Musk juga punya saran nyeleneh mengubah kantor pusat Twitter di San Francisco, California, AS, menjadi tempat penampungan tunawisma.
Kabar Elon Musk memborong 9,2 persen saham Twitter terungkap dalam laporan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC), pada 4 April lalu.
Menurut laporan Bloomberg, saham yang dibeli CEO Tesla dan SpaceX itu ditaksir mencapai 2,89 miliar dolar AS. Gara-gara akuisisi itu, nilai saham Twitter melonjak. [Ss]