WahanaNews-Kalbar | PT PLN (Persero) mulai melakukan uji coba konversi kompor listrik dengan membagikan kompor gratis ke ribuan warga di Solo, Jawa Tengah dan Denpasar, Bali.
Berdasarkan keterangan warga Denpasar, kompor listrik yang dibagikan oleh pemerintah itu bermerek Myamin. Kompor listrik Myamin sendiri merupakan produksi dari PT Adyawinsa Electrical and Power.
Mengutip laman resmi perusahaan, Adyawinsa Electrical and Power merupakan salah satu anak usaha Adyawinsa Group yang dibangun sejak 2005 lalu. Adapun pendiri Adyawinsa Group adalah Markus Maturo.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Awalnya, perusahaan itu diberi nama PT Adyawinsa Dinamika Jababeka. Seiring dengan perkembangan bisnis, nama perusahaan diganti menjadi Adyawinsa Electrical and Power pada 2010.
Perusahaan itu fokus pada manufaktur pembuatan panel surya, lampu penerang jalan berbasis LED, smart system, baterai, panel listrik, dan kompor induksi.
Lalu, perusahaan juga menyediakan layanan jasa survei dan desain sistem energi surya, konstruksi, instalasi, dan commissioning.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Dengan lebih dari 10 tahun pengalaman dalam pengembangan produk dan manufaktur teknologi di industri manufaktur, Adyawinsa Electrical And Power telah memenuhi proses standar manajemen mutu internasional ISO 9001-2008, ISO 14001-2004 dan OHSAS 18001-2007 standar kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dapat menjamin kualitas produk," tulis manajemen.
Mengutip laman resminya, Adyawinsa Group dibangun pertama kali pada 1994 dengan nama perusahaan PT Adyawinsa Dinamika. Perusahaan ini memulai aktivitasnya dalam pembuatan stamping dan die dalam rangka produksi rangka headrest Toyota Kijang di bengkel-bengkel kecil di Pisangan, Jakarta Timur.
PT Adyawinsa Dinamika mendapat kesempatan dan kepercayaan dari Mitsubishi Corporation untuk memproduksi lebih banyak komponen Mitsubishi dalam produksi massal pada 1996. Karenanya, perusahaan ini pindah ke pabrik pertama mereka di Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat.
Dua tahun kemudian, perusahaan memperluas portofolio bisnisnya dalam fasilitas injeksi plastik dan pembuatan perkakas. Kemudian, pada 2022 Adyawinsa Dinamika ditunjuk oleh Manajemen Philips sebagai Co-Maker Philips dalam memproduksi Philips Luminaire/Lamp Housing.
Setahun kemudian, perusahaan ini kian melebarkan sayap dengan mulai mengembangkan bisnis di lingkup telekomunikasi. Perusahaan memulai pembuatan telepon umum multi koin dan penjualan kembali telepon CDMA.
Kemudian, pada 2004, PT Adyawinsa Dinamika membeli pabrik baru seluas 4,5 hektare di Karawang Barat. Perusahaan ini pun memindahkan lini Stamping dan Tool Making dari Hyundai ke Karawang dengan nama perusahaan PT Adyawinsa Dinamika Karawang. Anak usaha ini memiliki ruang lingkup bisnis stamping, die making dan sub suku cadang assy untuk dua roda.
Tahun berikutnya, perusahaan memperluas bisnis stamping dengan membeli pabrik stamping besar yang dahulu dimiliki oleh salah satu konglomerat Indonesia, dengan luas 6,2 hektare di Karawang Timur.
Perusahaan pun berganti nama menjadi PT Adyawinsa Stamping Industries. Selama operasionalnya, PT Adyawinsa Stamping Industries biasa memproduksi tabung gas 3 kg untuk mendukung pemerintah Indonesia.
Pada 2007, PT Adyawinsa Dinamika terus mengembangkan usahanya di bidang telekomunikasi di Kawasan Industri Jababeka Tahap II dengan kegiatan di bidang manufaktur, jasa dan perdagangan telekomunikasi serta solusi kelistrikan. Perusahaan itu akhirnya membangun anak usaha bernama PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical.
Lalu, dua tahun kemudian PT Adyawinsa Dinamika mengambil alih sebuah pabrik seluas 1,2 hektare di Karawang Timur untuk memindahkan PT Adyawinsa Plastic Industries Karawang dari Karawang Barat.
Pada 2010, PT Adyawinsa Dinamika kembali membeli pabrik seluas 5.496 meter persegi di Kawasan Industri Jababeka Tahap II untuk pabrik anak usaha baru bernama PT Adyawinsa Electrical and Power. Perusahaan ini didirikan dengan ruang lingkup bisnis manufaktur solar panel, ballast, dan luminaire.
Tahun berikutnya, PT Adyawinsa Dinamika mengambil alih bekas pabrik yang cukup besar dari salah satu customer Adyawinsa seluas 1,1 hektare di Jakarta Utara sebagai pabrik baru untuk PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical.
Pada 2012, Adyawinsa Dinamika mengambil alih perusahaan Human Resources Service dan Trucking Rental di Yogyakarta dan mendirikan PT Dharma Prima Karya (DPK).
Pada 2014, PT Adyawinsa Dinamika Karawang menjadi Perusahaan Joint Venture dengan Thailand's Summit Auto Body. PT Summit Adyawinsa Indonesia pun kemudian didirikan dengan ruang lingkup bisnis stamping, welding assembly dan tool making.
Pada tahun yang sama, PT Adyawinsa Dinamika Karawang juga mendirikan perusahaan joint venture dengan sekelompok besar perusahaan dari Thailand dan berganti nama menjadi PT Summit Adyawinsa Indonesia dengan ruang lingkup bisnis stamping, welding assembly, dan tool making.
Pada 2019 PT Adyawinsa Dinamika mendirikan anak perusahaan keenamnya, PT Adyawinsa Automation Technology, yang berspesialisasi dalam otomatisasi dan robotika.
Pada tahun yang sama, PT Adyawinsa Dinamika sedang membangun divisi stamping baru dengan nama PT Tri Centrum Fortuna dan PT Adyawinsa Automation Technique yang berdomisili di Jababeka Cikarang.
Selain itu, PT Adyawinsa Dinamika juga telah membangun perusahaan dan pabrik baru lainnya dengan luas 6,2 hektare di Subang, Purwakarta, Jawa Barat dengan ruang lingkup usaha memproduksi komponen otomotif logam dengan nama PT Mathotech Precision Indonesia.
Hingga 2020, PT Adyawinsa Dinamika atau ADW Group telah memiliki 9 entitas atau grup perusahaan, dan wilayah operasi 201.076 meter persegi atau 20,1 hektare. Perusahaan ini juga telah memiliki lebih dari 3.179 karyawan.
Tahun depan, berdasarkan informasi dari Kementerian Perindustrian, Adyawinsa Electrical and Power akan memproduksi 1,2 juta unit kompor induksi untuk mendukung program konversi kompor listrik. [ss]