WahanaNews-Kalbar | Varian Omicron disebut-sebut bakal menjadi the last Covid-19 atau akhir dari pandemi Covid-19?
Artinya, setelah gelombang Omicron berakhir, kondisi dunia akan membaik. Terlebih beberapa negara mengklaim pengobatan dan penanganan pandemi Covid-19 sudah sangat baik.
Baca Juga:
Isu Bupati Dairi Terpapar Covid, Direktur RSUD Sidikalang: Dua Kali Swab Hasil Negatif
Dilihat dari semakin berkembangnya obat-obatan untuk pasien Covid-19, termasuk juga alat medis yang canggih untuk menangani penyakit infeksi tersebut.
Tapi, apakah Omicron memang akan menjadi varian Covid-19 terakhir? Benarkah pandemi akan usai setelah gelombang Omicron selesai?
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan bahwa Omicron bukanlah varian terakhir Covid-19. Gelombang ketiga juga bukan gelombang terakhir pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Akan Gelar Open House, Bupati Dairi Diisukan Terpapar Covid, Ini Kata Direktur RSUD Sidikalang
Tapi, ada kabar baik yang disampaikan Dicky, yaitu kondisi berikutnya akan lebih ringan atau dampak yang ditimbulkan akan semakin minim. "Ini karena cakupan vaksinasi yang jauh sudah meningkat," kata Dicky Budiman, Rabu (2/3/2022).
Landscape imunitas yang terbentuk di Indonesia sudah cukup baik, artinya cakupan vaksinasi cukup merata di seluruh wilayah. Kondisi ini, kata Dicky, yang membuat potensi perburukan dari varian baru maupun gelombang berikutnya menjadi semakin kecil.
"Tapi, perlu dicatat oleh semuanya bahwa varian atau gelombang setelah Omicron ini tidak boleh dianggap hal yang tidak serius," tegas Dicky. Sebab, varian baru dan gelombang berikutnya akan menyasar daerah-daerah yang rawan karena cakupan vaksinasi dan deteksi kasusnya buruk. "Situasi tersebut yang akan berdampak pada angka kesakitan dan kematian masih ada," ungkap Dicky.