Kalbar.WahanaNews.co, Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya telah mengadakan panen raya padi bersama dengan Gapoktan Madiun Bersatu di Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar). Gapoktan Madiun Bersatu terdiri dari enam kelompok tani (poktan) yang bertanggung jawab atas pengelolaan lahan seluas 150 hektare.
"Gapoktan Madiun Bersatu merupakan salah satu poktan yang mendapatkan pendampingan dari Bank Indonesia Kalbar. Terdapat enam poktan yang menggarap lahan seluas 150 hektar," ujar Penjabat (Pj) Bupati Kubu Raya, Sy Kamaruzaman di Sungai Kakap.
Baca Juga:
Upacara Sipaha Lima: Ungkapan Syukur Umat Parmalim atas Hasil Panen
Ia mengatakan jika kegiatan ini merupakan Panen Raya Padi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Kalimantan Barat Tahun 2024 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) Kalbar demi terwujudnya 4K yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Dengan jumlah penduduk terpadat ketiga di Kalbar, pihaknya terus berupaya memberikan kontribusi bagi kebutuhan pangan masyarakat
Adapun luas lahan padi Kabupaten Kubu Raya pada Juli 2018 mencapai 17.000 hektare dengan potensi tanam 13.792 hektare. Namun pada 2023 luas tanam naik mencapai sekitar 21.000 hektare.
Baca Juga:
Hadiri Acara Panen Hasil Belajar di SMA Santa Maria Kabanjahe: Bupati Karo Ciptakan Sejarah Baru dan Dorong Kewirausahaan
Dengan demikian, lanjutnya, Kubu Raya merupakan satu di antara kabupaten yang memiliki potensi lahan pertanian cukup besar, sehingga pertanian menjadi ikon. Untuk itu pihaknya terus melakukan upaya pembinaan dan penyuluhan pada masyarakat dengan harapan semakin meningkatkan produksi.
"Apalagi Kubu Raya ini berdekatan dengan Kota Pontianak, jadi apapun produksinya itu untuk didistribusikan, market-nya ada di Kota Pontianak,” jelasnya.
Dia menambahkan saat ini sedang terjadi fenomena peralihan sumber pangan masyarakat dunia dari yang sebelumnya negara Barat mengonsumsi gandum, mulai beralih ke beras, sehingga berdampak pada kenaikan harga beras.
“Sebagaimana yang disampaikan oleh Gubernur Kalbar, ada negara-negara yang dulu makanan pokoknya gandum sekarang beralih konsumsi nasi. Nah ini tentu kebutuhan beras akan meningkat, sehingga harga mulai tahun lalu ada kecenderungan naik," katanya.
Panen raya dipimpin oleh Pj Gubernur Kalbar Harisson. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Kantor Perwakilan BI Nur Asyura Anggini Sari, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya Awaluddin.
[Redaktur: Patria Simorangkir]