KALBAR.WAHANANEWS.CO, Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menegaskan komitmennya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalbar Tahun 2025–2029.
"Dalam RPJMD lima tahunan yang sudah disusun sebagai panduan strategis untuk seluruh perangkat daerah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Salah satu prioritas utama kita adalah meningkatkan IPM Kalbar," kata Gubernur Kalbar, Ria Norsan, di Pontianak, Senin (7/4/2025).
Baca Juga:
Dinkes Kalimantan Barat Imbau Masyarakat Prioritaskan Kesehatan Saat Arus Balik Lebaran
Dia mengatakan pihaknya sudah menyampaikan secara terbuka bahwa IPM Kalbar masih tergolong rendah, dan dibutuhkan masukan dari publik agar indikator pembangunan manusia ini dapat meningkat signifikan.
Pada tahun 2024, lanjutnya, IPM Kalbar tercatat mencapai angka 71,19 yang meningkat 0,72 poin atau 1,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya (70,47). Peningkatan ini terjadi di semua dimensi pembentuk IPM, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.
Terkait hal tersebut, Pemprov Kalbar telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mendorong peningkatan IPM, di antaranya pada sektor pendidikan dengan peningkatan fasilitas sekolah, perluasan akses pendidikan kesetaraan, sektor kesehatan dengan program imunisasi, penurunan angka stunting serta sektor ekonomi dengan penguatan UMKM, pertanian, dan perikanan.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan Kalbar Imbau Sekolah Mutakhirkan Data Siswa untuk Penyaluran PIP Tepat
Upaya-upaya tersebut terintegrasi dalam Rencana Aksi Percepatan Peningkatan IPM Kalbar 2022–2025 yang menjadi panduan strategis agar Kalbar bisa keluar dari kategori IPM sedang menuju IPM tinggi.
Selain fokus pada peningkatan IPM, forum juga membahas penanganan infrastruktur, terutama jalan rusak akibat banjir. Pemprov Kalbar telah berkoordinasi dengan Balai Sungai Kalbar dan menyiapkan langkah normalisasi sungai dan parit sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir di masa mendatang.
"Sedimentasi sungai sudah sangat tinggi, sehingga normalisasi menjadi prioritas. Ini penting agar tidak terjadi banjir yang merata seperti sebelumnya," katanya.