Kalbar.WahanaNews.co, Pontianak - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Suryanto, menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu petunjuk teknis untuk pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
"Kita masih menunggu arahan terperinci dari pemerintah pusat. Sementara waktu, Pemkot Pontianak telah menyiapkan anggaran pelaksanaan MBG. Tapi nanti kita lihat lagi, apabila dana dari pusat sudah cukup maka anggaran Kota Pontianak kita alihkan. Apabila perlu ditambah maka akan kita tambah,” ujarnya di Pontianak, Selasa (7/1/2025).
Baca Juga:
SPPG Situbondo Mulai Beroperasi Layani 2.832 Siswa Penerima Program Makan Bergizi Gratis
Ia menjelaskan bahwa MBG merupakan program prioritas pemerintah pusat yang tercantum dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Edi berkomitmen untuk melaksanakan program tersebut. Ia terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional.
“Terakhir progres di Kota Pontianak sudah ada jadwal-jadwal pelaksanaannya namun dikoreksi oleh Badan Gizi Nasional, jadi kita mengikuti sembari simultan kita siapkan lokasi,” tuturnya.
Untuk menyuplai kebutuhan program MBG, Pemkot Pontianak lewat dinas terkait juga sudah menghubungi kelompok tani sebagai penunjang bahan makanan. Edi menyebut, pelaksanaan Program MBG akan secara serentak se-Kota Pontianak.
Baca Juga:
Prabowo Paparkan RAPBN 2026: Delapan Agenda Utama untuk Indonesia Mandiri dan Sejahtera
“Mungkin di awal akan kita uji coba dulu. Tetapi tetap menunggu arahan teknis yang detail dari (pemerintah) pusat, kita inginnya serentak seluruh sekolah,” ucapnya.
Pemkot Pontianak optimis program MBG mampu mendorong peningkatan sumber daya manusia. Langkah itu juga sebagai upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
Ia menyampaikan, pihaknya terus mematangkan pelaksanaan program MBG. Tidak hanya mempersiapkan jadwal dan suplai, segenap hal pendukung seperti operasional sekolah hingga tenaga pelaksana turut menjadi perhatian.
“Kita ingin makanan ini sampai ke tangan anak-anak dalam kondisi terbaik, baik dari segi gizi maupun kebersihan,” kata dia.
[Redaktur: Patria Simorangkir]
