WahanaNews-Kalbar | Dalam melakukan tugasnya untuk melistriki negeri, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) juga mendukung peningkatan taraf perekonomian masyarakat, salah satunya para petani di Kabupaten Sintang.
PLN UIP KLB menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli kepada Komunitas Petani Milenial Sintang (KOMPAS) yang berlokasi di Desa Kunyai, Kecamatan Sungai Tebelian. Bantuan pelatihan pemasaran dan pengemasan produk untuk KOMPAS ini diadakan untuk memberikan pengetahuan tambahan bagi para petani yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan mereka atas hasil bumi yang telah dipanen.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pada bulan Juni lalu, PLN telah menyalurkan bantuan berbagai fasilitas penunjang electrifying agriculture berupa green house hidroponik dan berbagai peralatan pemasaran, antara lain mesin pengemas sayuran dan ikan, mesin pencetak logo, lemari showcase, dan berbagai alat lainnya.
Materi pelatihan disampaikan oleh penyuluh dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Armyarsih. Ia mengatakan, saat ini mayoritas petani di Sintang masih bercocok tanam menggunakan media konvensional tanah dan belum banyak yang menggeluti hidroponik. Padahal hasil panen yang diperoleh dihargai lebih tinggi dibanding hasil panen konvensional.
“Media hidroponik dapat menghasilkan panen lebih cepat, sehat, dan jauh lebih bersih. Selain itu perawatan harian tidak bergantung kepada musim dan cuaca sehingga lebih menguntungkan. Terlebih dengan adanya green house yang telah dibangun oleh PLN ini, tentu lebih membantu para petani untuk meningkatkan hasil panen,” jelas Armyarsih.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Leonardius Eko (43), salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi PLN yang telah memberikan pelatihan ini bagi para petani. “Kami bersyukur dengan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. Semoga hasil panen kami dapat dipasarkan lebih luas lagi dibanding sebelumnya,” ujar Eko bersemangat.
Senada dengan Eko, salah satu petani peserta pelatihan yakni Adrianus Limbay (43) mengungkapkan diinya senang lantaran diberi kesempatan untuk mengikuti sesi pelatihan yang belum tentu bisa didapatkan oleh para petani. “Semoga kami dapat lebih semangat dalam bertani dan mengembangkan produk kami. Pelatihan ini memacu kami untuk bekerja lebih keras lagi dan lebih solid di KOMPAS. Terima kasih banyak PLN,” pungkas Limbay. [ss]