Kalbar. WahanaNews.co - Sebagai bentuk dukungan dari PLN untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, PLN, sebagai penyedia pasokan listrik menyatakan komitmennya untuk mendukung visi dan misi pemerintah untuk Indonesia Emas 2045.
Hal ini diwujudkan oleh perusahaan tersebut dengan menyiapkan pasokan listrik dan infrastruktur pendukung kendaraan listrik melalui kehadiran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Baca Juga:
Kisah Petugas PLN Siaga Layani Masyarakat di Posko Mudik BUMN
Dalam penuturannya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi negara dengan ekosistem kendaraan listrik terbesar di dunia.
"Hilirisasi sumber daya nikel menjadi baterai siap ekspor adalah salah satu keputusan tepat untuk mendorong negara kita menjadi salah satu negara yang disegani dalam konteks investasi untuk pembangunan baterai mobil listrik," jelas Bahlil, seperti dikutip laman PLN.
Sejauh ini, pemerintah memiliki tiga proses hilirasasi ekosistem kendaraan listrik. Seperti ditambahkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sisiwijono Moegiarso, bahwa target tersebut merupakan realisasi dari arahan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik.
Baca Juga:
Tanpa Kedip, PLN Berhasil Amankan Kelistrikan Salat Id Se-Indonesia
"Ada tiga proses hilirisasi ekosistem kendaraan listrik yang dilakukan pemerintah saat ini. Di antaranya, proses hilirisasi pada tahapan pengolahan nikel menjadi baterai listrik, upaya menggenjot tumbuhnya industri manufaktur, dan tahap ketiga hilirisasi untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV)," tambahnya.
Untuk menunjang infrastruktur pendukung kendaraan listrik, PLN akan melakukan penambahan jumlah SPKLU di Indonesia menjadi 1.715 pada tahun 2023.
Selain menyediakan SPKLU, PLN juga menyediakan layanan home charging guna memudahkan para pelanggan dalam mengisi daya kendaraan.