Kalbar.WahanaNews.co, Pontianak - Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat (Kalbar) mengutamakan edukasi melalui pendekatan persuasif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas selama Operasi Zebra Kapuas 2024.
"Tujuan dari Operasi Zebra Kapuas ini, bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, kemudian menciptakan dan mengendalikan angka pelanggaran lalu lintas," ujar Wakapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol. Roma Hutajulu di Pontianak, Senin (14/10/2024).
Baca Juga:
Terkait Polemik Razia RM Padang non-Minang di Cirebon Polisi Lakukan Mediasi
Roma mengatakan, selama 14 hari ke depan terhitung dari 14 sampai 27 Oktober, secara masif akan melaksanakan edukasi dan sosialisasi terkait dengan tertib lalu lintas.
"Jadi, saya sampaikan Satgas Preemtif itu memang yang melakukan edukasi dan sosialisasi terkait dengan kesadaran masyarakat, kemudian Satgas Preventif untuk melakukan pengaturan penjagaan dan patroli. Satgas penindakan untuk melakukan razia baik stasioner maupun mobile yang ditemukan di lapangan," ungkapnya.
"Lebih baik kita memberikan edukasi. Jadi, kalau masyarakat misalnya anak-anak muda berkumpul, kita beri sentuhan yang istilahnya lebih ke pendekatan dari hati nurani dan humanis, itu membuat kesadaran mereka untuk pulang daripada mereka nongkrong," jelasnya.
Baca Juga:
Ketua DPRD HSS Haji Akhmad Fahmi Imbau Warga Taat Berlalu Lintas Selama Operasi
Roma menambahkan, operasi cipta kondisi patroli itu berdampaknya bukan pada penindakan razianya, tetapi penindakan sentuhan-sentuhan, daripada mereka kabur-kaburan itu akan memberikan dampak yang kurang baik.
"Sebelum kita razia, mendingan kita patroli dahulu, kita sentuh masyarakat yang kumpul di pinggir jalan dan sebagainya, anak-anak muda, kemudian diberikan edukasi, mereka bubar dengan sendirinya. Besoknya mereka akan sadar sendiri," katanya.
Operasi Zebra Kapuas ini memiliki dua tujuan utama, yaitu menurunkan jumlah kejadian serta fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam lalu lintas.
Perlu diketahui bersama bahwa sepanjang tahun 2023 di Wilayah Kalimantan Barat telah terjadi 1.160 kejadian kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 393 korban meninggal dunia, 560 luka berat, 893 luka ringan dan kerugian material senilai kurang lebih 5,9 miliar rupiah.
"Tentunya keberhasilan Operasi Zebra Kapuas ini sangat bergantung pada kesiapan kita semua serta sinergi dan kerjasama yang baik dengan seluruh stakeholder terkait," kata Brigjen Pol. Roma Hutajulu, saat menyampaikan amanat dari Kapolda Kalbar Irjen Pol. Pipit Rismanto.
Dengan diadakannya Operasi Zebra Kapuas 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas, menekan angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas dan menciptakan kondisi yang tertib dan lancar bagi semua pengguna jalan.
[Redaktur: Patria Simorangkir]