WahanaNews-Kalbar | Program Smart Farming Garden sebuah inovasi pertanian yang dihadirkan UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar.
"Program ini sebuah inovasi atau terobosan dalam pertanian yang efektif, efisien dan murah, serta mudah. Sudah saatnya sistem pertanian masa depan di era 4.0 mulai digalakkan," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Jumat.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Ia mengatakan hadirnya inovasi juga sebagai sebuah jawaban untuk menjawab perubahan iklim. Dengan sentuhan teknologi perubahan iklim dapat disesuaikan dalam hal budidaya tanaman pertanian.
"Saya harap hal ini disosialisasikan dengan petani dan masyarakat luas sehingga dapat diterapkan dan mampu memenuhi kebutuhan pangan," kata dia.
Ia menjelaskan pemenuhan pangan bukan hanya tugas petani di pedesaan. Namun di sisi lainnya semua pihak termasuk di perkotaan. Untuk perkotaan dengan Smart Farming Garden menjadi solusi.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
"Kebutuhan pangan tugas bersama bukan hanya petani. Smart Farming Garden bisa diaplikasikan di perkotaan untuk memenuhi sayuran, tanaman rempah dan lainnya," jelas dia.
Sementara itu, UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Anton Kamaruddin mengatakan bahwa dengan Smart Farming Garden tersebut otomatisasi terhubung dengan internet (internet of things). Ada panel atau chip yang tertanam di tanah untuk mendeteksi kelembaban air, pH tanah dan lainnya.
"Kemudian ada juga informasi suhu, curah hujan dan lainnya termasuk cctv-nya yang terkoneksi dengan internet. Hal ini secara otomatis melakukan pengaturan pengairan, pemupukan, aplikasi agen hayati dan lainnya yang tentunya akan cepat, mudah, dan efektif. Dapat dikendalikan juga dengan telepon pintar," papar dia.