WahanaNews-Kalbar | General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat (Kalbar) Wahyu Jatmiko menyebutkan rasio elektrifikasi PLN di Kalbar sudah mencapai 94,09 persen, dan akan terus dimaksimalkan dalam mendukung kemajuan daerah.
"Sementara Rasio Desa Berlistrik (RDB) PLN di Kalbar sebesar 79,72 persen dari 2.145 total desa dan kelurahan yang ada di Kalbar. Sehingga masih terdapat 435 desa atau dusun yang belum tersambung listrik PLN," ujar Wahyu, di Pontianak, Jumat.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Ia menjelaskan bahwa untuk mendorong akselerasi hadirnya listrik, pemerintah melalui PLN tak henti melakukan percepatan melalui program Listrik Desa (Lisdes).
Program Lisdes tersebut di Provinsi Kalbar menyasar di daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) dalam rangka peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat.
"Kembali program Lisdes menjadi jawaban nyata bagi masyarakat. Program Lisdes terus digencarkan untuk meningkatkan RDB dan akhirnya kemajuan daerah," ujar dia lagi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dia mengatakan pula, pada 2023 ini, PT PLN (Persero) UID Kalbar sedang dan akan melaksanakan pembangunan dan perluasan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 1.495 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 619 kms, serta 332 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 27.130 kVA," ujar dia lagi.
"Melalui Program Lisdes tahun 2023 ini, nantinya akan melistriki 176 desa/dusun yang ada Kalbar, dan ada 26.189 rumah warga desa yang akan segera menikmati listrik PLN," katanya pula.
Sedangkan pada 2024 mendatang, PLN UID Kalbar merencanakan akan melaksanakan pembangunan serta perluasan jaringan listrik untuk melistriki 425 desa atau dusun di Kalbar.
"Dengan Lisdes, kegembiraan, senyum dan tawa serta rasa optimis menatap masa depan yang lebih cerah mewarnai wajah masyarakat ketika desanya bisa terang benderang setelah sekian lama berteman dengan kegelapan," katanya lagi.
Menurutnya, selama pelaksanaan program Lisdes di Kalbar, sejumlah tantangan dihadapi di antaranya kondisi akses transportasi yang kurang memadai, kondisi geografis yang ekstrem, bahkan ada beberapa desa/dusun yang hanya dapat diakses melalui jalur air.
"Tantangan yang ada bukan berarti menjadi hambatan, karena dukungan dan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dan kabupaten sudah terjalin dengan baik, sehingga banyak hal yang bisa diatasi dan diberikan solusi terkait pelaksanaan proyek-proyek kelistrikan. Apalagi dalam hal ini Gubernur Kalbar sangat mengapresiasi dan mendukung program Lisdes agar semua masyarakat di daerah bisa segera menikmati listrik negara," kata dia.
Ia berharap program Lisdes yang dilaksanakan oleh PLN UID Kalbar dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat khususnya yang berada di pelosok desa.
"Sehingga dengan adanya program Lisdes mampu meningkatkan kualitas hidup, mendorong peningkatan kualitas pendidikan anak-anak dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar dia pula.[ss]