WahanaNews-Kalbar| Rusia menawarkan diskon besar penjualan minyaknya ke India. Hal ini dilakukan Rusia usai meningkatnya tekanan internasional, yang berdampak menyurutkan penjualan miyak.
Melansir Bloomberg yang mengutip sejumlah sumber anonim, Kamis (31/3/2022), Rusia menawarkan minyak ke India dengan diskon hingga USD35 per barel pada harga sebelum perang. Tawaran diskon ini untuk menarik India agar mengangkut lebih banyak minyak Rusia.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Harga minyak patokan internasional Brent sendiri telah naik sekitar USD10 sejak perang. Ini menandakan besarnya potongan harga minyak Rusia dari harga sekarang.
Menurut sumber itu, Rusia ingin agar India mengambil kontrak 15 juta barel untuk tahun ini sebagai permulaan. Pembicaraan itu tengah dibahas antarpemerintah kedua negara.
Sebagai pengimpor minyak nomor dua Asia, India justru menggandakan pembelian minyak mentah Rusia, menentang sanksi internasional.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Minyak Rusia kini mengalir lebih deras ke Asia lantaran para pembeli dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) menutup keran impor akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Kini, India dan China disebut sebagai para pembeli utama minyak Rusia.
Rusia juga menawarkan pembayaran dalam rupee yang akan diubah menjadi rubel menggunakan sistem pesan SPFS Rusia.
Menurut sumber yang menolak disebut identitasnya karena membahas masalah rahasia itu, tawaran ini bisa membuat perdagangan dengan Rusia jadi lebih menarik buat India.
Namun, keputusan final belum diambil. Masalah ini kemungkinan akan dibahas saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tiba di India dalam kunjungan selama dua hari pekan ini.
Pembelian langsung minyak itu akan melibatkan Rosneft PJSC Rusia dan pengolah minyak terbesar Asia, Indian Oil Corp.
Perusahaan itu memiliki kontrak berjangka opsional, yang jarang digunakan, hampir 15 juta barel per tahun.
Masih belum jelas berapa batas atas pembelian minyak itu. Tetapi, India diperkirakan tidak terlalu berminat pada nilai yang ditawarkan Rusia.
Kontrak itu mencantumkan klausul bawaan yang menyebut bahwa Indian Oil Corp hanya akan membeli minyak Rusia jika nilainya ekonomis, kata sumber itu.
Diskon yang ditawarkan Rusia bisa membuat perdagangan minyak itu menjadi layak, bahkan dengan ongkos pengiriman yang lebih tinggi.
Perwakilan Indian Oil Corp belum memberi komentar atas isu ini. Kementerian Perminyakan India juga menolak berkomentar.
Kedua belah pihak kini disebut tengah menjajaki rute pengiriman minyak melalui Pelabuhan Vladivostok Rusia di timur jauh.
Ini untuk menghindari rintangan pengiriman dari Laut Baltik di bagian barat negara itu.
Dari sana, pengiriman minyak dapat mencapai kilang pantai timur India dalam waktu kurang dari 20 hari.
Melansir laman Russia Briefing, India dan Rusia dilaporkan melakukan kerja sama jalur maritim pada Februari 2021.
Jalur antara Vladivostok di timur jauh Rusia dan Chennai di India timur ini memungkinkan pengiriman kargo berlangsung pada kisaran 24 hari.
Jika melintasi Eropa, waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama, mencapai 40 hari.
India juga dilaporkan tengah mendorong ekspor obat-obatan, barang-barang teknik dan kimia ke Rusia demi menekan kesenjangan perdagangan akibat pembelian minyak dan senjata Rusia.
Sejak perang dimulai, minyak mentah Rusia dari pegunungan Ural telah diperdagangkan dengan potongan harga.
China sendiri membeli minyak dengan kadar berbeda dari Rusia.
Meski AS dan sekutunya berupaya mengisolasi dan menghukum Moskow atas invasi Rusia ke Ukraina, India dilaporkan mengeluarkan sikap yang lebih lunak.
India tidak mengecam serangan Moskow secara langsung, bahkan di tengah tekanan internasional. [Ss/qnt]