WahanaNews-Kalbar| Pemerintah memprediksi terjadinya lonjakan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022. Pengawasan pun kian diperketat oleh otoritas terkait, untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan lonjakan mobilitas diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2021 dan sejumlah skenario penanganan pun telah disiapkan.
Baca Juga:
Penumpang Kereta Api Naik 27 Persen saat Libur Nataru, KAI Berkomitmen Terhadap Keselamatan
"Ada tiga instruksi Presiden yaitu penanganan secara humanis, kolaborasi dan koordinasi, juga proaktif," kata Budi dalam keterangan resmi, Kamis (23/12/2021).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, sektor darat menjadi krusial di masa libur Natal dan Tahun Baru, sehingga pengawasan di lapangan sangat penting.
"Apa yang terjadi di lapangan berbeda dengan di atas kertas. Untuk itu, petugas harus siap menghadapi dinamika situasi dan kondisi yang terjadi," katanya yang juga Koordinator Penanganan Nataru.
Baca Juga:
Sandiaga: Libur Nataru 2024 Berikan Kontribusi Rp120 Triliun pada Perekonomian Nasional
Dia mengapresiasi kepolisian dan TNI telah menyiapkan operasi lilin, penyediaan vaksinasi dan tes antigen di sejumlah titik, juga manajemen rekayasa lalu lintas.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada dua hal yang harus diantisipasi dalam penanganan mobilitas di sektor darat, yaitu penerapan protokol kesehatan di rest area dan penyediaan vaksin.
"Di rest area agar prokes dijaga supaya tidak terjadi penularan karena banyak orang yang membuka masker," katanya.
Sementara di lapangan, Korlantas dan Ditlantas Polda Jabar telah menyiapkan sejumlah skenario manajemen rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan, mulai dari penerapan one way, pengalihan lalu lintas, contra flow, sistem buka tutup, penutupan rest area, dan sebagainya. [As]