Kalbar.WahanaNews.co, Pontianak - Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bintoro memastikan stok beras hingga Lebaran 2024 aman, dan masyarakat tak perlu khawatir.
"Pada Januari 2024, stok beras Kota Pontianak sebanyak 3.026,92 ton, sementara kebutuhan 1.332,04 ton, sehingga ada surplus 2.840,13, yang bisa untuk dua bulan hingga Lebaran 2024," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Selasa (13/2/2024).
Baca Juga:
Pemkot Palu Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Kemandirian Pangan
Pihaknya terus mengawal stok dan harga 12 jenis komoditas pangan strategis tetap stabil, sehingga inflasi daerah terkendali.
Ke-12 komoditas tersebut yaitu beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, minyak goreng, dan kedelai
"Ketersediaan dan harga pangan strategis yang berjumlah 12 ini betul-betul dikawal dan jangan sampai lengah. Kami selalu turun ke lapangan agar harga stabil, sehingga masyarakat daya belinya terjaga dan inflasi terkendali," papar dia.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
Sementara itu, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menegaskan pemkot terus berupaya atasi kenaikan komoditas penyumbang inflasi daerah dengan koordinasi dan pemantauan harga langsung di lapangan.
"Terkini, beras premium dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi. Dengan kondisi itu, kami pantau terus di lapangan dan segera dicari solusinya," kata dia.
Ani mengatakan potensi ancaman inflasi dari faktor lainnya juga harus diantisipasi seperti angkutan udara atau tiket pesawat.
Pihaknya terus menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah lainnya untuk menekan angka inflasi.
"Penyumbang inflasi lainnya seperti cabai merah, gula pasir, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, dan daging sapi. Selain itu, ikan segar, bawang bombai, sawi hijau, dan kangkung," terangnya.
Ia menyebutkan angka inflasi Kota Pontianak pada Januari 2024 mencapai 0,03 persen menjadi 2,12 persen yoy dari angka sebelumnya 2,09 persen.
Pemerintah Kota Pontianak melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak senantiasa mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin Mendagri setiap Senin.
Upaya itu dilakukan untuk memonitor dan mempersiapkan langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan harga.
Ani mengatakan selain upaya di tingkat nasional, pihaknya juga rutin melaksanakan pemantauan secara langsung di lapangan untuk mengetahui harga pasar.
"Kita juga mengawasi proses penyaluran stok barang oleh distributor," tutupnya.
Saat ini, di Kota Pontianak untuk beras jenis medium harga rata-rata Rp14.593/kg. Sedangkan harga tertinggi Rp15.333/kg di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.
Untuk harga bawang putih rata-rata Rp35.143/kg. Sedangkan, harga tertinggi mencapai Rp39.333/kg di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.
[Redaktur: Patria Simorangkir]