KALBAR.WAHANANEWS.CO, Landak - Tarekat MSC dan komunitas AKC (Awam Keluarga Chevalier) Paroki Santo Agustinus dan Mattias Darit, melalui Gerakan Peduli Bencana Banjir, memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Desa Darit, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
"Paroki Santo Agustinus dan Mattias Darit telah menyalurkan sebanyak 413 paket bantuan sejak 29 Januari 2025," ucap Pastor Hendrik di Darit Minggu (2/2/2025).
Baca Juga:
BPKP Kalbar Turunkan Tim Evaluasi Efisiensi Pengeluaran Pemerintah Daerah di Provinsi
Pastor Paroki Santo Agustinus dan Mattias Darit ini mengatakan bahwa bantuan dari Terakat MSC dan Aom Chevalier tersebut bukan hanya di Kecamatan Menyuke, tetapi juga warga Kecamatan Meranti yang terdampak bencana banjir.
"Untuk warga terdampak di Kecamatan Meranti, kami juga membagikan 323 paket bantuan," ujarnya
Pastor Hendrik lantas melanjutkan, "Atas kejadian ini, kita hanya bisa mengambil pembelajaran dan hikmahnya karena ini sudah kuasa Tuhan."
Baca Juga:
Ratusan Rumah di Kecamatan Jagoi Babang Bengkayang Terendam Banjir Perbatasan
Sementara itu, Kepala Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat Daniel mengatakan bahwa banjir yang melanda delapan desa di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, telah menyebabkan 8.845 orang terdampak.
"Berdasarkan laporan yang kami terima ada delapan desa di Kecamatan Menyuke, khususnya di Desa Darit dan Desa Ansang, mengalami banjir yang sangat parah. Menurut informasi yang diterima, kedalaman air di dua desa tersebut bervariasi antara 20 cm dan 100 cm," kata Daniel.
Ia menyebutkan total 2.295 kepala keluarga (KK) atau setara dengan 8.845 jiwa yang menjadi korban akibat bencana banjir ini.
Adapun penyebab utama dari banjir tersebut, menurut dia, adalah hujan deras yang terjadi mulai 21 hingga 23 Januari 2025 yang disertai dengan pendangkalan sungai-sungai di Kecamatan Banyuke.
"Secara topografi, Desa Darit dan Desa Ansang memang berada di cekungan yang membuat kedua desa tersebut rentan terhadap banjir," tuturnya.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Pemerintah Kabupaten Landak bersama dengan pemerintah provinsi telah mengambil langkah cepat untuk menangani bencana.
[Redaktur: Patria Simorangkir]