KALBAR.WAHANANEWS.CO, Pontianak - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat, bersama Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, mendorong peningkatan literasi keuangan digital masyarakat sebagai upaya mengatasi maraknya praktik judi online yang semakin meresahkan.
"Kami menekankan pentingnya pemahaman keuangan dan digital sebagai fondasi menciptakan masyarakat yang cerdas finansial dan bijak dalam memanfaatkan teknologi. Kegiatan ini sangat penting untuk membekali masyarakat dengan literasi keuangan yang memadai, sehingga mereka mampu membuat keputusan finansial yang bijak dan tidak terjerumus dalam praktik judi online yang merusak," kata Ketua TP PKK Kalbar Windy Prihastari di Pontianak, Senin (11/2/2025).
Baca Juga:
BPK Perwakilan Sulawesi Tenggara Gelar Acara “BPK Mengajar Goes to School”
Menurutnya, literasi keuangan mencakup pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang sehat, termasuk penggunaan teknologi digital secara bijak.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inklusi keuangan yang merata dan perlindungan konsumen.
Windy mengungkapkan bahwa judi online saat ini telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama generasi muda. Meski berbagai upaya penegakan hukum dan pemblokiran situs judi online terus dilakukan, tingkat kecanduan masyarakat terhadap praktik ini tetap tinggi.
Baca Juga:
Pertanian Modern Ada di Tangan Generasi Muda
"Menutup situs dan memblokir rekening saja tidak cukup. Kita harus menyasar akar masalahnya, yaitu rendahnya literasi digital dan keuangan di masyarakat," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa literasi digital memainkan peran penting dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif teknologi. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan lebih kritis terhadap tawaran keuntungan instan yang ditawarkan oleh situs judi online.
"Jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan cepat dari judi online. Ini adalah perangkap yang merusak kehidupan dan masa depan," kata Windy.
Dalam kesempatan tersebut, Windy juga menyoroti peran penting generasi muda, khususnya generasi Z, dalam membangun masa depan bangsa.
Menurutnya, generasi yang lahir antara tahun 2005 hingga 2009 ini akan menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia pada periode 2025—2045.
"Generasi emas Indonesia ini harus memiliki pemahaman yang kuat tentang literasi keuangan dan digital. Mereka akan menjadi motor penggerak ekonomi bangsa, sehingga perlu dibekali dengan keterampilan yang tepat untuk mengelola keuangan pribadi dan memanfaatkan teknologi secara bijak," kata Windy.
Ia berharap dengan pendidikan yang tepat, generasi muda dapat terhindar dari jebakan judi online dan mampu meraih kebebasan finansial serta berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Generasi muda adalah aset bangsa yang tak ternilai. Mari kita dukung mereka untuk menjadi generasi yang cerdas, mandiri, dan sejahtera," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala KpW Bank Indonesia Kalimantan Barat N. A. Anggini Sari mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Saprahan Khatulistiwa 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat.
BI berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan di masyarakat melalui berbagai program edukasi yang menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat dan penggunaan teknologi digital secara bertanggung jawab.
"Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan dan masyarakat, diharapkan tingkat literasi keuangan dan digital di Kalimantan Barat semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan bebas dari jerat judi online," katanya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]