Meskipun uji coba nuklir dilakukan di bawah tanah pada 1962, itu pun tidak aman.
Seperti yang dijelaskan Zabarte, "Meskipun itu terjadi di bawah tanah, ventilasi terjadi dan kami tidak tahu ke mana jatuhnya (dampak nuklir) itu."
Baca Juga:
Kapal AS dengan 154 Rudal Mendekat, Korut Tak Sabar Ingin Gunakan Bom Nuklir
Itu dibuktikan oleh insiden Mighty Oak, tes gagal yang menghancurkan peralatan senilai USD32 juta pada April 1986.
Itu beberapa pekan sebelum Chernobyl dan para ahli mengklaim pemerintah AS melepaskan radiasi secara rahasia yang semua orang akan anggap itu dari bencana Soviet.
“Departemen Energi tidak menganggap itu sebagai kecelakaan karena mereka secara manual melepaskan gas di dalam ruang bawah tanah tempat senjata diledakkan. Itu pergi ke seluruh dunia dan mengalahkan radiasi Chernobyl kembali ke Amerika Serikat,” papar Zabarte.
Baca Juga:
Bom Nuklir AS Kedapatan Rusak di Belanda, Pentagon Klaim Senjata Palsu
Tentu saja, AS bukan satu-satunya negara yang pernah melakukan uji coba nuklir. Inggris juga menggunakan tanah Shoshone Barat, dalam 24 uji coba yang merupakan operasi gabungan dengan AS.
Prancis menyelesaikan 210 uji coba nuklir di Aljazair dan Pasifik Selatan dari tahun 1960 hingga 1996.
Dan Uni Soviet menggunakan lokasi Semipalatinsk di Kazakhstan hingga 1989 untuk melakukan pengujian nuklirnya.