WahanaNews-Kalbar | Amerika Serikat masih skeptis dan tidak percaya terkait Rusia yang menarik mundur pasukannya dari perbatasan Ukraina.
Potensi perang Rusia versus kubu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mendadak mereda.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
16 Februari 2022 sudah berlalu. Tanggal itulah, menurut prediksi intelijen, hari peperangan Rusia versus Ukraina (dibela NATO dan tentu saja AS).
Tak ada perang Eropa sebagaimana yang dikhawatirkan banyak orang. Rusia justru mengolok-olok informasi intelijen Barat yang meleset itu.
"Saya ingin bertanya apakah sumber informasi keliru dari AS (Amerika Serikat-red) dan Inggris, bisa mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang untuk tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya," sindir juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, via media sosial.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Juru Bicara Kremlin (Kantor Kepresidenan Rusia), Dmitry Peskov juga melontarkan cemooh ke Barat.
"Malam berlalu seperti biasa. Kami tidur dengan nyenyak. Di pagi hari kami memulai hari dengan tenang dan profesional," ujar Peskov.
17 Februari kemarin, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan penarikan mundur pasukannya dari tapal batas negaranya dengan Ukraina.