Aborsi medis
Mengutip NHS, sebelum 14 minggu usia kehamilan, risiko aborsi medis yang utama adalah:
Membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian janin yang tertinggal di dalam rahim: ini terjadi pada sekitar 70 dari 1.000 wanita.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Persetubuhan Anak dan Aborsi, Polisi Sebut Nikita Laporkan Vadel
Komplikasi serius, seperti pendarahan hebat, kerusakan rahim, atau sepsis: ini terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 wanita.
Setelah masuk usia kehamilan 14 minggu ke atas, risiko aborsi medis yang uatama, meliputi:
Membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian janin yang tertinggal di dalam rahim: sekitar 13 dari 100 wanita.
Infeksi atau cedera pada rahim: ini terjadi pada sejumlah kecil wanita.
Aborsi bedah
Baca Juga:
Neneng Rela Anaknya Disetubuhi Pacar hingga Direkam Demi Kepuasan
Mengutip NHS, sebelum 14 minggu usia kehamilan, risiko aborsi bedah yang utama adalah:
Membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian kehamilan yang tertinggal di dalam rahim: ini terjadi pada sekitar 35 dari 1.000 wanita.
Komplikasi serius, seperti pendarahan hebat, kerusakan rahim, atau sepsis: ini terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 wanita.
Setelah masuk usia kehamilan 14 minggu ke atas, risiko aborsi bedah yang utama meliputi:
Membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian kehamilan yang tertinggal di dalam rahim: sekitar 3 dari 100 wanita.
Pendarahan yang sangat berat: antara sekitar 1 dan 10 dari 100 wanita.
Infeksi: ini terjadi pada sejumlah kecil wanita.
Cedera pada rahim atau pintu masuk ke rahim (leher rahim): ini terjadi pada sejumlah kecil wanita.
Mengutip Scdhec.gov, berikut risiko aborsi terhadap kesehatan reproduksi wanita yang secara umum bisa terjadi dan penting untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan segera: