Kalbar. WahanaNews.co - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar N.A Anggini mengatakan pihaknya optimistis ekonomi Kalbar hingga akhir tahun 2023 tetap tubuh di kisaran 3,5 persen hingga 4,5 persen (YoY).
"Pertumbuhan ekonomi Kalbar diprakirakan akan tetap tumbuh positif dan itu didorong oleh perayaan hari besar keagamaan dan nasional, keberlanjutan investasi kilang alumina di Mempawah dan peningkatan impor barang modal melalui Pelabuhan Kijing," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Baca Juga:
Calon Gubernur Rusdy Mastura Blusukan ke Dua Pasar Tradisional di Palu
Ia menjelaskan pada sisi lainnya ekonomi Kalbar yang juga sejalan dengan nasional tetap dihadapkan pada tantangan global dan domestik yang perlu menjadi perhatian bersama.
"Tantangan itu antara lain resiko geopolitik yang masih kuat, pertumbuhan ekonomi global cenderung lebih lambat dari perkiraan, risiko El-Nino, transisi politik nasional dan lainnya," kata dia.
Sementara dalam perkembangan harga inflasi Kalbar pada Oktober 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 3 persen + 1 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2023 tercatat sebesar 0,1796 (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,56 persen (yoy).
Baca Juga:
Kapolda Sulawesi Barat Komitmen Dukung Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Provinsi Sulbar
"Inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," jelas dia.
Sebelumnya, BPS Kalbar mencatat untuk pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan III 2023 yaitu q-to-q sebesar 1,41 persen, c-to-c 4,30 persen dan y-on-y 4,27 persen. Perekonomian Kalbar Triwulan III-2023 (YoY) yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (AHDB) mencapai Rp68.873,16 miliar dan atas dasar konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp38.929,57 miliar.[ss]