WahanaNews-Kalbar | Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak selama ini bahkan hampir semua program BI mendapat dukungan dari pemerintah kota tersebut.
Pernyataan itu diungkapkan Agus Chusaini, yang telah menjabat Kepala BI Kalbar selama tiga tahun, sejak 2020 dan kini pindah tugas ke Kantor Pusat BI di Jakarta.
Baca Juga:
Breaking News! Indonesia Resmi Jadi Negara Ekonomi Terbesar Ke-8 Di Dunia dengan PDB Rp75.436 Triliun
“Mulai dari pengendalian inflasi, elektronifikasi keuangan yang mana dukungan dari Pemkot Pontianak luar biasa khususnya implementasi penggunaan QRIS. Berkaitan dengan penanganan inflasi, tahun 2022 Pontianak menorehkan prestasi terbaik di Kalimantan dalam pengendalian inflasi. Langkah yang dilakukan oleh Kota Pontianak sudah luar biasa,” ungkap Agus saat berpamitan sekaligus memperkenalkan penggantinya kepada Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Ruang VIP Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis.
Bersama Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalbar yang baru N.A. Anggini Sari kepada Wali Kota Pontianak, Agus mengungkapkan Pemkot Pontianak paling aktif dalam pengendalian inflasi di seluruh Kalbar.
Menurut Agus, keaktifan TPID Kota Pontianak dalam pengendalian inflasi di antaranya rutin menggelar high level meeting, sidak pasar terhadap harga dan ketersediaan stok pangan bahkan operasi pasar juga tidak jarang dilakukan. Tinggal sekarang bagaimana menjaga supaya apa yang sudah dilakukan bisa terus dilanjutkan.
Baca Juga:
Kementan, FAO, dan MAFRA ROK Luncurkan Program Biosekuriti di Pontianak
"Termasuk pembentukan BUMD pangan dalam rangka memudahkan pengendalian inflasi ke depan," katanya.
Agus juga mengapresiasi kegiatan pariwisata di Pontianak dalam mendorong perekonomian, yang mana tugas BI salah satunya menjaga agar pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik. Dorongan terhadap pertumbuhan UMKM juga bagian dari sinergi yang dilakukan Pemkot Pontianak dengan Bank Indonesia.
"Alhamdulillah perekonomian kita setelah pandemi mulai pulih dan bangkit, dan saya ingin sampaikan mungkin Kalbar lebih cepat dari nasional dalam hal pemulihan ekonomi," ucap dia.