WahanaNews-Kalbar | Beralih gunakan listrik PLN untuk meningkatkan produktivitas usaha, PT. Bintang Sejahtera Bersama (BSB) yang berlokasi di Desa Sungai Durian, Kecamatan Sei Ambawang Kabupaten Kubu Raya optimis pangkas biaya operasional sebesar 50 persen lebih. Proses _energize_ pasang baru listrik dengan daya B3/555.000 VA dilaksanakan oleh PLN UP3 Pontianak dan ULP Siantan dilokasi pabrik pada Selasa, tanggal 31 Mei 2023.
Manager PT. BSB, Juniar Fidiyanto mengatakan, untuk menunjang operasional usaha selama ini pihaknya menggunakan mesin genset dengan kapasitas daya sebesar 250 kW.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
"Produktivitas di pabrik terus meningkat, kami membutuhkan daya listrik yang besar, untuk itu menggunakan listrik PLN adalah pilihan yang tepat. Selain lebih praktis, pastinya jauh lebih hemat," ungkap Juniar.
Diakuinya, dalam 1 shift, pabrik yang dikelolanya mampu melakukan pemotongan ayam unggas sebanyak 7.000 ekor guna memasok kebutuhan restoran dan tempat-tempat makan yang tersebar di Kota Pontianak dan sekitarnya. Kedepan pihaknya menargetkan 14.000 ekor per 1 shift, dengan kebutuhan daya listrik sebesar 1 MW.
"Alhamdulillah, layanan PLN sangat memuaskan. Proses permohonan pasang baru listrik hingga penyalaan yang dilaksanakan pada hari ini dilakukan dengan mudah, cepat, dan transparan. Dengan dukungan yang yang luar biasa dari PLN, kami optimis dapat terus meningkatkan produktivitas usaha," imbuh Juniar.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Mochamad Soffin Hadi, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kelistrikan dengan terus menjaga keandalan pasokan listrik ke persil pelanggan, agar aktivitas usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar.
"Kami terus melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan, dengan melakukan upaya pemeliharaan dan perbaikan jaringan listrik guna menekan potensi terjadinya gangguan," ujar Soffin .
Menurutnya, sistem kelistrikan di Kalimantan Barat sangat kondusif. Khususnya di sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, dimana daya mampu pasok per tanggal 31 Mei 2023 sebesar 719,4 MW dengan beban puncak sebesar 488,6 MW.