Dari sisi aset perusahaan juga terjadi pertumbuhan di mana pada tahun 2022 jumlah aset perusahaan tercatat sebesar Rp131,58 milyar dan pada akhir tahun 2023 terjadi deviasi sebesar 75,89 persen menjadi sebesar Rp173,39 milyar.
"Jumlah tersebut sudah jauh berada di atas jumlah penyertaan modal pada PT Jamkrida Kalbar sebesar Rp. 49,5 Milyar. Untuk itu, atas nama Pemerintah Provinsi Kalbar selaku Pemegang Saham Pengendali dan atas nama seluruh Pemegang Saham kami memberikan apresiasi atas berbagai inovasi yang sudah dilakukan serta prestasi yang telah dicapai selama ini," katanya.
Baca Juga:
Polda Kalbar Musnahkan 11 Kilogram Narkoba Hasil Operasi di Kampung Beting
Selanjutnya, dirinya juga minta kepada seluruh jajaran manajemen PT Jamkrida Kalbar agar terus menjaga dan meningkatkan kepercayaan, komunikasi dan hubungan baik dengan mitra kerja yang sudah ada, membuka serta memperluas jaringan kerja sama penjaminan kredit dengan mitra baru dan melakukan diversifikasi usaha berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik, serta bersama dengan mitra kerja agar lebih selektif dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam memberikan penjaminan kepada debitur.
"Salah satu cara untuk memperbesar kapasitas gearing ratio yaitu melalui peningkatan ekuitas perusahaan yang dapat diperoleh dari penambahan modal perusahaan. Penambahan modal perusahaan bisa dilakukan melalui penambahan penyertaan modal secara langsung dari para pemegang saham ataupun melalui dividen yang dikembalikan sebagai penyertaan modal (laba ditahan)," kata Harisson.
[Redaktur: Patria Simorangkir]