WahanaNews-Kalbar | PT PLN (Persero) mendukung penuh keberlangsungan perekonomian masyarakat melalui hadirnya listrik yang andal. Tak terkecuali bagi para pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) di kawasan Waterfront Sungai Kapuas, Kalimantan Barat.
Salah satu pelaku UMKM, Ngadiono (45), warga Jalan Veteran, Pontianak, memanfaatkan keindahan kawasan Waterfront Sungai Kapuas untuk membuka usaha penyewaan skuter listrik yang saat ini menjadi hiburan favorit pengunjung di sana.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dikatakannya, listrik yang andal dan stabil di Kota Pontianak ini menjadi faktor utama berkembangnya kawasan Waterfront Sungai Kapuas. Menurutnya, tanpa listrik, kawasan ini akan sepi. Dengan banyak pengunjung yang datang, usaha para pelaku UMKM seperti dirinya akan semakin meningkat.
Usaha skuter listrik yang baru digelutinya sejak tiga bulan terakhir ini omzetnya terus meningkat. Sebelumnya, Ia membuka usaha penyewaan sepeda manual untuk anak-anak.
"Skuter dan mobil-mobilan listrik saat ini menjadi favorit pengunjung di Waterfront, makanya saya segera beralih usaha dengan menyewakan skuter dan mobil-mobilan listrik. Hasilnya lumayan, di hari-hari biasa pendapatan kami berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu, tapi saat akhir pekan bisa mencapai Rp 1 juta lebih per malam," tutur Ngadiono tersenyum.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
_"Alhamdulillah_ di Pontianak ini listriknya jarang padam. Semoga PLN dapat terus meningkatkan kualitas layanannya agar usaha kami dapat terus meningkat," pungkas Ngadiono bersemangat.
Hal serupa juga diungkap Ati (43), warga Jalan Barito, Pontianak. Pria yang sehari-harinya berjualan barang bekas ini juga memanfaatkan kawasan _Waterfront_ Sungai Kapuas untuk mengais rezeki dengan berjualan gorengan. Bersama istri tercinta, Ati mengaku sudah berjualan sejak Waterfront dibuka, sekitar 4 tahun lalu.
"Dulu kawasan ini sepi, tapi sejak ditata oleh Pemerintah Kota Pontianak dan dihiasi dengan lampu yang terang- benderang dan berwarna-warni maka sekarang ramai sekali pengunjungnya. Semakin ramai orang yang datang, semakin meningkat pula pendapatan kami," ujar Ati.
Diakuinya, dalam semalam Ia bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 300 ribu, namun akan semakin meningkat 2 hingga 3 kali lipat saat hari libur, terutama Hari Sabtu dan Minggu.
Secara terpisah, Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar menyatakan PLN terus berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar aktivitas warga khususnya para pelaku usaha tidak terganggu.
"Dengan listrik yang andal, seluruh aktivitas usaha yang dijalankan oleh masyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar. Iklim usaha meningkat, otomatis perekonomian masyarakat juga meningkat," kata Syaiful.
Ia menuturkan, sistem kelistrikan di Kota Pontianak dan sekitarnya masuk dalam sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, di mana per hari Senin tanggal 16 Mei 2022, pukul 18.30 WIB, daya mampu pasok mesin pembangkit sebesar 588,2 megawatt (MW) dengan beban puncak atau kebutuhan listrik masyarakat tertinggi sebesar 383 MW.
"Dengan surplus daya sebesar 205,2 MW kami siap melayani kebutuhan listrik masyarakat. Silakan masyarakat melakukan berbagai aktivitas usahanya, biar kami yang urus listriknya," kata Syaiful.[ss]