Kalbar. WahanaNews.co - PT PLN (Persero) melalui program Srikandi Movement mendukung pemberdayaan kelompok rentan sebagai upaya untuk mendorong kemandirian ekonomi.
Srikandi Movement merupakan gerakan yang dilakukan oleh Srikandi PLN untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat sekitar dalam membantu menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan melalui dukungan ilmu, keahlian, dan tenaga.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly sekaligus Ketua Umum Srikandi PLN melalui keterangannya, di Jakarta, Selasa, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mengawal environment, social, and governance (ESG) untuk meningkatkan kualitas kehidupan kaum rentan.
Program ini juga digagas sebagai aksi nyata komunitas pegawai perempuan PLN dalam kegiatan pengembangan diri sebagai perempuan tangguh, dan juga aksi sosial guna membangun interaksi dengan masyarakat. Pegawai PLN yang terlibat sebagai volunteer dalam kegiatan Srikandi Movement mencapai 3.243 orang.
Kegiatan bakti untuk Indonesia program Srikandi Movement itu diwujudkan bentuk pelatihan pada kelompok perempuan, disabilitas, dan lansia yang tersebar di beberapa provinsi di seluruh Indonesia pada akhir 2023.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Program tersebut telah memberikan manfaat kepada sedikitnya 610 penerima manfaat melalui 35 jenis pelatihan yang berbeda-beda.
"Srikandi PLN berkomitmen dalam menjawab permasalahan di lingkungan masyarakat, khususnya kelompok rentan. Dengan harapan program ini dimanfaatkan secara produktif dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, ekonomi keluarga," ujar Sinthya.
Srikandi Movement berfokus pada pemberdayaan kelompok usaha besutan kaum rentan melalui berbagai program. Program itu sebelumnya telah dilaksanakan di Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Lampung, Aceh, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Di Papua misalnya, Srikandi PLN mendukung pengembangan kelompok rentan di Raja Ampat melalui program pelatihan pada November 2023 lalu.
"Sedikitnya 91 pelaku UMKM terlibat di sini, Srikandi PLN bersama para pelaku UMKM ikut andil dalam pelaksanaan pelatihan, seperti tata boga, pelatihan menjahit, budi daya tanaman, hortikultura, dan lain sebagainya," kata Sinthya.
Kegiatan pemberdayaan tersebut dilakukan bersama kelompok UMKM Lestari yang diikuti oleh 54 orang perempuan dan kelompok adat Papua. Mereka menerima bantuan pelatihan pengolahan produk ikan tenggiri.
Selain memberikan bantuan alat pendukung produksi seperti freezer penyimpanan ikan, dan alat giling, Srikandi PLN juga memberikan sambungan listrik gratis bagi rumah produksi Kelompok Lestari.
Sarah Mambrasar, mewakili UMKM Lestari bersyukur kini rumah produksinya telah berlistrik. Sarah berharap program bantuan tersebut dapat memberikan dorongan yang signifikan bagi perkembangan usahanya.
"Bantuan Srikandi PLN telah memudahkan kami dalam menjalankan usaha baik dari alat hingga memberikan pelatihan-pelatihan," ujarnya pula.
Tidak hanya di Papua, sebelumnya pada Desember 2023, Srikandi PLN juga memberikan bantuan peningkatan keahlian jahit untuk perempuan kurang mampu di Pekanbaru, Riau. Pelatihan menjahit ini diharapkan akan menciptakan kemandirian ekonomi untuk para perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga ini.
Nantinya setelah selesai pelatihan, para peserta dibekali mesin jahit sebagai modal usaha.
Salah satu peserta pelatihan menjahit, Henny, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan Srikandi PLN. "Saya berharap setelah menyelesaikan pelatihan menjahit ini, saya bisa membuka usaha jahit yang dikerjakan dari rumah," kata Henny lagi.[ss]