WahanaNews-Kalbar |PT PLN (Persero) memperkenalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Messah, Manggarai Barat, NTT sebagai sumber penghasil energi listrik di pulau tersebut kepada para delegasi Sherpa G20.
"Ini merupakan listrik pertama bagi masyarakat Messah setelah puluhan tahun mereka menetap tidak pernah merasakan listrik. PLN hadir memberikan akses listrik yang andal dan bersih," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, NTT, Selasa, (12/7/2022).
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Showcase ke Pulau Messah turut memeriahkan penyelenggaraan rangkaian acara pertemuan kedua Sherpa G20 sebagai wujud transisi energi yang mana listrik ramah lingkungan telah hadir di daerah Terdepan,Terpencil dan Tertinggal (3T).
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, PLN terus berjuang melistriki daerah 3T. Kondisi geografis kepulauan itu menjadi peluang untuk PLN bisa terus berinovasi meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT).
Dia menjelaskan kehadiran pembangkit listrik berbasis EBT di pulau terpencil ini menjadi wujud komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
PLTS dengan kapasitas 530 kWp hadir melistriki 2.000 warga Pulau Messah sejak tahun 2019. Sebelumnya, masyarakat bertahan hidup hanya dengan penerangan lampu teplok. Sempat pula warga membeli genset untuk digunakan secara komunal.
"Namun, setiap malam setiap masyarakat harus membayar Rp14.000 agar mendapatkan akses listrik," ujar Darmawan.
Dengan adanya PLTS Messah ini, masyarakat kini bisa menikmati listrik 24 jam. Selain itu, PLN memberlakukan tarif yang sama untuk semua pelanggan. Masyarakat hanya membutuhkan Rp20.000 sampai Rp50.000 per bulan untuk mengisi token listrik mereka.