WahanaNews-Kalbar| Untuk Lebih Mempopulerkan Motor Listrik, PLN Kalbar gencar melakukan promosi motor listrik dengan adakan tur motor dalam Kota Pontianak yang diikuti sejumlah pejabat daerah dan asosiasi sepeda motor.
"Melalui kegiatan tur motor listrik yang sukses digelar kami berharap semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk segera beralih menggunakan motor listrik karena memang terbukti lebih hemat dan ramah lingkungan," ujar Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Kalbar, Rizal Azhari di Pontianak, Jumat.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Ia menjelaskan bahwa tren penggunaan kendaraan listrik dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan. Hal tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk dapat menikmati sarana transportasi yang hemat dan ramah lingkungan.
Dijelaskannya, untuk menempuh jarak 60 km, motor konvensional memerlukan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 1,5 liter atau senilai Rp11.250.Sedangkan motor listrik dengan jarak tempuh berkendara yang sama hanya memerlukan 2 kWh, atau sekitar Rp3.588 saja, sangat jauh lebih hemat.
Lebih lanjut dikatakannya, menciptakan ekosistem berkendara berbasis listrik merupakan komitmen PT PLN (Persero) dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik guna menciptakan kondisi safe, green and smart electricity
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
"Bentuk dukungan tersebut dilakukan dengan telah tersedianya 112 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di pusat-pusat keramaian dan lokasi strategis yang tersebar di seluruh Kalbar," jelas Rizal.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Saptiko, mengatakan bahwa kegiatan motor listrik city tour memang terlihat sederhana namun sangat berdampak bagi lingkungan hidup dengan mengurangi emisi karbon.
Menurutnya, tingginya emisi karbon tentu akan berpengaruh pada kondisi iklim. Suhu di permukaan bumi terasa panas, dan berdampak pada mencairnya es di kutub Utara dan Selatan. Diakuinya, transportasi darat banyak menyumbang angka emisi karbon, khususnya bagi kendaraan menggunakan BBM.