WahanaNews-Kalbar | Subholding PT PLN (Persero), PT PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mendorong transisi energi di Indonesia. Setelah menginisiasi Mega Project Hijaunesia sebagai tindak lanjut pengembangan EBT PLN Indonesia Power pada RUPTL 2021-2030 untuk energi hijau 7 giga watt, kini PLN IP menginisiasi proyek Hydronesia dengan kapasitas lebih dari 1.100 mega watt (MW).
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, proyek Hydronesia merupakan proses pencarian co-developer yang akan bekerja sama dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
"Proyek ini kita siapkan khusus untuk mencari co-developer yang memenuhi kualifikasi di mana ke depannya akan bekerja sama bersama kami dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi," ujar Edwin dalam keterangannya, Rabu (26/7/2023).
Lebih lanjut, Edwin menyampaikan proyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri untuk mencari kualitas terbaik.
"Ini merupakan komitmen kami yang sejalan dengan agenda pemerintah untuk mempercepat transisi energi, tentunya kami jalankan dengan maksimal serta mengedepankan kualitas, seperti halnya proyek Hijaunesia yang melibatkan berbagai mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan di Tanah Air," terangnya.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Sesuai RUPTL 2021-2030, PLN Indonesia Power akan mengembangkan green energy sebesar 7 GW yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia. Sementara, pada proyek proyek Hydronesia disiapkan untuk mencari co-developer untuk PLTA di 5 lokasi dengan total kapasitas 1.178,5 MW.
Di samping merupakan upaya untuk mencapai bauran EBT 23%, hal ini merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui subholding PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG).[ss]