Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat, melalui program listrik desa sehingga semakin banyak warga desa yang dapat menikmati listrik PLN.
"Pembangunan infrastruktur kelistrikan kami laksanakan secara bertahap, tentunya disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah yang diamanahkan kepada PLN," tutur Jatmiko.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Ia berujar, hingga Bulan Juni 2023, masih ada 421 desa yang belum berlistrik dari total 2.145 desa yang ada di Kalbar .
Hingga saat ini, rasio elektrifikasi PLN di Kalbar sebesar 94,09 persen sementara rasio desa berlistrik PLN masih sebesar 79,72 persen.
Ia juga memaparkan bahwa, pada tahun ini pihaknya telah melakukan peningkatan layanan jam nyala dari 12 jam menjadi 24 jam di 16 lokasi desa/dusun serta program dediselisasi di 11 sistem isolated yang ada di Kalbar.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Ia berharap, dengan semakin meningkatnya pola layanan kelistrikan kepada masyarakat di pedesaan, pihaknya mampu mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Kami berharap keberadaan listrik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Listrik tidak hanya digunakan untuk penerangan saja, namun dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat produktif, melalui kegiatan usaha kecil dan menengah yang dapat dilakukan dari rumah masing-masing," pungkas Jatmiko.[ss]