WahanaNews-Kalbar | PT PLN (Persero) memberikan layanan listrik premium dengan daya 5.540.000 volt ampere (VA) kepada perusahaan sawit, PT Sinar Tayan Inti Mulya (STIM). Dengan menjadi pelanggan premium PLN, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dengan menekan biaya produksi hingga 50 persen.
Sebelum menggunakan listrik PLN, perusahaan yang mengolah minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO) ini menggunakan pembangkit sendiri captive power bertenaga uap dengan kapasitas sebesar 5 megawatt (MW).
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Pemberian layanan listrik premium ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat (UIW Kalbar) dengan PT STIM, di Pontianak pada 8 Agustus 2022.
General Manager PLN UIW Kalbar, Ari Dartomo mengungkapkan, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan calon pelanggan dengan menghadirkan listrik yang andal.
“Sistem kelistrikan di Kalimantan Barat khususnya di sistem interkoneksi khatulistiwa dalam kondisi yang sangat kondusif dalam mendukung perkembangan iklim usaha di Kalimantan Barat,” kata Ari.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Berdasarkan data per 3 Juli 2022, sistem kelistrikan khatulistiwa memiliki daya mampu sebesar 561,4 MW. Sementara, beban puncak atau kebutuhan listrik masyarakat tertinggi sebesar 426,7 MW.
Dengan kelebihan daya di sistem interkoneksi khatulistiwa sebesar 134,7 MW, PLN siap melayani kebutuhan listrik masyarakat serta siap mendukung tumbuh kembangnya iklim usaha yang ada di Kalimantan Barat.
“Silahkan para pelaku usaha fokus pada bisnis dan usaha yang dijalankan, biar kami yang urus listriknya,” pungkas Ari.
Sementara, Direktur PT STIM, Sumin meyakini produktivitas akan semakin meningkat dengan menggunakan listrik PLN. Ia menuturkan, biaya produksi bisa ditekan sampai 50 persen.
“Menggunakan listrik PLN tentunya lebih praktis, efektif dan efisien. Kami yakin dapat meningkatkan produktivitas dan mampu menekan biaya produksi lebih dari 50 persen,” ungkap Sumin.
Melihat stok bahan baku kernel di Kalbar cukup banyak, dia pun berencana meningkatkan produktivitas operasional pabrik dengan menambah daya listrik hingga 10 MW. Sumin mengakui, layanan PLN sangat memuaskan di mana proses layanan pasang baru dilakukan dengan cepat, transparan dan tidak berbelit-belit.
“Dukungan PLN dengan menyediakan pasokan listrik yang andal tentunya dapat mendorong pertumbuhan iklim bisnis dan industri yang saat ini sedang berkembang di Kalimantan Barat,” tutur Sumin.[ss]