Sebuah pulau kecil yang bergerak terekam dalam video berdurasi 28 detik dan menjadi viral di media sosial TikTok, Senin (1/8/2022).
Disebutkan bahwa pulau bergerak itu berlokasi di Kapuas Hulu, Kecamatan Bunut Hilir, Kalimantan Barat.
Baca Juga:
Nasabah Tikam Debt Collector di Sambas Gegara Pelaku Emosi Istrinya Diminta Korban
"Salah satu keajaiaban dunia yang tidak terexpose. Namanya pulau begansar (bergerak), terletak di Kapuas hulu, Kec. Bunut Hilir, Desa Kuala Buin," tulis keterangan dalam video itu.
Tak hanya itu, dalam video juga terlihat beberapa orang berdiri di atas pulau kecil tersebut yang bergerak di permukaan air secara perlahan.
Kok bisa? Bagaimana penjelasannya?
Baca Juga:
Pria di Kalbar Aniaya Istri hingga Tewas Gara-gara Disebut Lebih Muda
Penjelasan pemerintah daerah setempat
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Wahyu Hidayat membenarkan bahwa kejadian pulau bergerak berlokasi di Desa Entibab di Kecamatan Bunut Hilir.
"Betul, itu ada di Entibab," ujar Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyu Hidayat, Senin (1/8/2022), seperti dikutip dari kompas.com.
Kepala Desa Entibab Iwan Budiana menyampaikan bahwa lokasi pulau "begansar" atau pulau bergerak ada di Danau Bagut.
Ia juga mengatakan, memang pulau tersebut bisa bergerak sendiri di Danau Bagut.
"Iya, (pulau) itu bisa bergerak sendiri, secara alami. Bukan buatan manusia," ujar Iwan, seperti dilansir dari kompas.com, Senin (1/8/2022).
Terkait keberadaan pulau begansar, perangkat desa setempat ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat wisata.
"Iya, ingin kita jadikan sebagai tempat wisata," lanjut dia.
Bergerak pada jam-jam tertentu
Karena dikenal sebagai pulau yang bisa bergerak, Iwan mengatakan, pulau tersebut bergerak di jam-jam tertentu saja atau ada pada situasi tertentu.
"Bergerak dengan sendirinya, ada jam-jam tertentu," ujar Iwan.
Menurutnya, pulau tersebut lebih sering bergerak saat waktu musim air agak banyak atau sedikit banjir.
Ia menambahkan, biasanya masa saat banyak air terjadi pada bulan Oktober ke atas, atau pada musim hujan.
"Pada bulan ke-10 ke atas, tapi tidak menutup kemungkinan di bulan-bulan lain pulau tersebut juga bisa bergerak, tergantung air apakah ada besar atau sedikit banjir," kata dia.
Sudah ditemukan lama
Sementara itu, Iwan menjelaskan bahwa keberadaan pulau bergerak itu sudah ditemukan cukup lama, namun ia tidak bisa menjelaskan pastinya kapan.
"Pastinya sudah lama, cuma tindak lanjut yang belum memadai saat itu," ujar Iwan.
Ia menceritakan, pada 2017, warga setempat bahu-membahu untuk memfasilitasi kawasan dekat pulau bergerak berada.
Masyarakat mengerjakan pembangunan ringan seperti pembangunan rumah tunggu, jalan-jalan seputaran atau jalan untuk akses ke pulau bergerak.
Kemudian, pembebasan lahan-lahan yang dianggap strategis untuk pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya.
"Sejauh ini segenap masyarakat dan tentunya pihak desa telah melakukan upaya-upaya menggunakan dana desa maupun usaha-usaha lainnya," ujar Iwan.
Dari penjelasan itu, Iwan mengatakan, ada kendala selama mengembangkan fasilitas untuk pulau bergerak itu.
Ia mengaku, dalam melakukan pembangunan fasilitas penunjang masih menggunakan dana desa.
Hal itu yang disebut Iwan menjadi kendala.
"Pastinya dana, di mana dana yang masuk ke desa harus mengimbangi kebutuhan masyarakat dan pembangunan-pembangunan yang menjadi kebutuhan prioritas lainnya," ujar Iwan.[ss]