KALBAR.WAHANANEWS.CO, Pontianak - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan kesiapan PLN dalam hal kelistrikan serta Pertamina terkait ketersediaan gas dan BBM menjelang Lebaran di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
"Kita hari ini dari Posko Nasional Sektor SDM untuk lebaran Idul Fitri 2025 melakukan pengecekan soal kelistrikan, ketersediaan BBM dan gas di Kalbar," kata Yuliot di Pontianak, Kamis (20/3/2025).
Baca Juga:
Tambah Jumlah SPKLU, PLN Antisipasi Lonjakan Pemudik Kendaraan Listrik saat Idulfitri 1446 H
Ia mengatakan bahwa dari hasil pengecekan semua hal masih cukup dan akan dilakukan penambahan kuota BBM dan gas sebesar 10 - 20 persen. Hal itu untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi saat puasa dan Lebaran. Sehingga masyarakat tenang saat menjalankan dan merayakan Lebaran.
"Untuk cadangan daya listrik di Kalimantan itu 38 persen atau di atas standar nasional. Kalbar sendiri juga masih surplus tapi kelebihannya tidak seperti Kalimantan. Itu tentu perlu interkoneksi agar cadangan semakin maksimal," ucap dia.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania dalam kesempatan tersebut menyebutkan dari sisi daya Kalbar masih surplus. Untuk Sistem Khatulistiwa saat ini memiliki daya mampu 591 MW dan beban puncak 547 MW. Sehingga dengan hal itu ada surplus atau cadangan sebesar 44 MW.
Baca Juga:
Menteri ESDM: Penggunaan Mobil Listrik di Kalimantan Naik 650 Persen
Terkait kesiapan personel dan alat pendukung untuk menyabut Idul Fitri 1446 H, pihaknya menyiapkan 3.165 personel, terdapat 55 Posko PLN di 55 lokasi, genset 73 unit, kendaraan 571 unit, UGB 16 unit dan alat berat 17 unit.
"Untuk SPKLU juga sudah tersedia sebanyak 52 uni yang tersebar di Kalbar. Kita juga ada call center PLN di 087771113123. Jadi secara persiapan keseluruhan sudah kami maksimalkan," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus memastikan ketersediaan dan kehandalan pasokan listrik di Sistem Khatulistiwa. Untuk itu sejumlah langkah nyata dilakukan mulai dari siaga Ramadhan, pembatasan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan gangguan, melakukan inspeksi serta lainnya.