Angka ini meningkat pesat pada pertengahan abad ke-20.
Di awal penghitungan pada tahun 1970, setiap warga AS tercatat mengkonsumsi 29 ton material per tahun.
Baca Juga:
Soal Korupsi Timah Kejagung Periksa Inspektur Tambang Dinas ESDM Babel
Menurut ilmuwan, sebagian besar konsumsi material berlebihan berasal dari pembangunan infrastruktur.
"Kita bisa mengasumsikan bahwa Inggris, Uni Eropa dan negara-negara kaya lain mengikuti pertumbuhan serupa dalam periode yang sama,” tulis ilmuwan dalam studinya.
Jika diukur berdasarkan konsumsi per kapita, Australia menempati posisi tertinggi, dengan angka konsumsi berlebihan mencapai nyaris 30 ton.
Baca Juga:
Cemas Akan Kerusakan Lingkungan? Ayo, Ajukan Gugatan Class Action!
Adapun Kanada dan Amerika Serikat menyusul dengan masing-masing 25,8 dan 23,4 ton konsumsi material per kepala per tahun.
Mengingat utang ekologis yang besar, negara-negara kaya didesak agar mulai meninggalkan konsep pertumbuhan ekonomi tanpa batas, dan sebaliknya fokus meningkatkan pemerataan dan mengatasi kesenjangan ekonomi.
"Negara-negara ini harus mencontohkan bagaimana melakukan pemangkasan radikal dalam konsumsi sumber daya untuk mencegah kerusakan lanjutan,” tulis ilmuwan dalam hasil studi yang digagas ICTA-UAB itu.