KALBAR.WAHANANEWS.CO, Pontianak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan pendataan terhadap korban serta fasilitas umum yang terdampak banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah provinsi tersebut.
Upaya ini dilakukan sebagai langkah awal untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan tepat sasaran.
Baca Juga:
Ruko di Cengkareng Terbakar Saat Banjir Melanda, Sabtu Dini Hari
"Banjir yang melanda sejumlah daerah, termasuk Desa Parir di Kecamatan Mempawah Hilir sejak 18 Januari 2025, masih menyisakan dampak signifikan hingga saat ini. Selain itu, kejadian tanah longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah yang memperparah kondisi masyarakat," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Daniel, di Mempawah, Sabtu (8/2/2025).
Daniel mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan terhadap korban dan infrastruktur yang rusak, baik akibat banjir maupun tanah longsor. Data ini penting sebagai dasar bagi OPD terkait untuk mengambil langkah-langkah penanganan lebih lanjut.
Dia mengatakan, pendataan BPBD Kalbar meliputi rumah warga, fasilitas umum seperti jembatan, jalan, serta bangunan pemerintah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Baca Juga:
Dinkes Situbondo Dirikan Posko Kesehatan di Wilayah Terdampak Banjir Bandang
Data tersebut nantinya akan diserahkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera ditindaklanjuti.
"Misalnya, jika ada jembatan yang rusak akibat banjir, data itu akan kami serahkan kepada Dinas PU untuk segera diperbaiki," kata Daniel.
Menurut dia, BPBD menargetkan proses pendataan ini dapat diselesaikan dalam waktu 14 hari guna mempercepat proses pemulihan dan bantuan kepada masyarakat.