Dalam amanatnya, Kapolri menyampaikan seluruh jajaran kepolisian yang terlibat pengamanan harus mampu mengantisipasi serangan teroris, dicegah sebelum melakukan aksi.
Karena, kata dia, pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat enam aksi serangan teror yang terjadi.
Baca Juga:
Menko Yusril Sebut Pemerintah RI Wacanakan Pemulangan Hambali dari Guantanamo
“Dan ini tidak boleh terjadi di Pemilu 2024,” kata dia.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengingatkan konflik antara Hamas dan Israel juga meningkat bisa berdampak di Tanah Air, sehingga harus diantisipasi pula terhadap aksi-aksi di masyarakat.
“Terlebih saat ini perang antara Hamas dengan Israel sedang bereskalasi di mana hal ini dapat berdampak terhadap situasi di dalam negeri,” kata Sigit.
Baca Juga:
1 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Desa Jayaratu Tasikmalaya
Dalam mengantisipasi terjadinya aksi teror, Sigit meminta jajaran untuk mengoptimalkan preventive strike, yakni teknik pencegahan dengan aksi penindakan.
“Optimalkan preventive strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya sehingga kita bisa memastikan dan meminimalkan tidak ada letupan sekecil apapun pada Pemilu 2024,” ujar Sigit.[ss]