"Untuk sentra babi di Kalbar sejauh ini masih di Kota Singkawang dan Kota Pontianak. Dua daerah itu memiliki kontribusi capai 90 persen pemasok babi di Kalbar. Sisanya didatangkan dari luar Kalbar, " jelas dia.
Terkait penanganan ASF pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan termasuk menghindari jalur darat kalau mendatangkan babi dari luar Kalbar. Hal itu untuk menghindari penyebaran virus ASF di daerah yang dilintasi.
Baca Juga:
PT PLN Klaim Berhasil Amankan Sistem Kelistrikan saat Natal dan Malam Pergantian Tahun 2025
"Kami lebih mengarahkan dan fokuskan mendatangkan babi dari luar Kalbar lewat jalur laut. Sehingga bisa mengurangi resiko penyebaran ASF, " katanya.[ss]