Menurutnya, listrik yang kini telah menyala 24 jam sangat berdampak positif bagi masyarakat di desanya. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan disiang hari, khususnya usaha yang dikelola oleh warga akan semakin maju dan berkembang, tanpa harus tergantung dengan mesin genset saat listrik PLN padam.
"Sebelum listrik menyala 24 jam seperti sekarang ini, kami harus mengeluarkan tambahan biaya untuk mengoperasikan peralatan usaha disiang hari dengan menggunakan mesin genset. Sekarang sudah tidak perlu lagi, listrik PLN lebih mudah, praktis, dan pastinya lebih efisien," ujar Hamdiah.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Senada, Syarif Muksin Alhinduan, Kepala Desa Tanjung Saleh, mengucapkan terima kasih kepada PLN atas terealisasinya listrik 24 di Desa Tanjung Saleh.
Menurutnya, dengan adanya listrik 24 jam ini pihaknya dapat meningkatkan pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat. Juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa khususnya para pelaku Usaha Kecil dan Menengah di sektor perikanan dan usaha-usaha kecil lainnya.
Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.331 jiwa, dengan rata-rata penduduk berprofesi sebagai petani dan nelayan. Banyak sekolah, rumah ibadah serta tempat-tempat usaha masyarakat yang merasakan dampak positif dengan adanya listrik yang menyala selama 24 jam. Mereka dapat beraktivitas di siang hari dengan aman dan lancar.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Atas nama masyarakat Desa Tanjung Saleh, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah dan PLN. Kami siap mendukung seluruh program PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Kami bergotong- royong, melakukan pemangkasan pohon atau tanam tubuh di sekitar jaringan listrik, agar kualitas keandalan pasokan listrik tetap terjaga," kata Syarif Muksin.[ss]