"Penyelesaian proyek ini tentunya tak lepas juga karena adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah serta masyarakat sekitar proyek pembangunan, Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada PLN sehingga proyek ini dapat selesai dengan baik dengan tanpa ada kecelakaan kerja," tutupnya.
Selain memberikan keandalan listrik, proyek tersebut mendukung program pemerintah yakni Program Dedieselisasi melalui non-aktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Aggreko Tayap dengan Daya Terpasang 7,8 MW sehingga berpotensi penghematan Biaya Pokok Produksi (BPP) tenaga listrik sebesar Rp 500/kwh.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sebagai penutup, saat ini PLN UIP KLB menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu melalui proyek SUTT 150 kV Sandai - Tayan dan SUTT 150 kV Kendawangan - Sukamara.[ss]