Basarnas Pusat berkoordinasi dengan JRCC australia untuk menanyakan rencana evakuasi korban. "Dengan hasil korban selamat rencana dibawa ke rumah sakit di Australia," tambah Noordin Mutaqien.
Masih menurut Noordin Mutaqien, pihak AMSA telah berkordinasi dengan Basarnas Pusat terkait laka laut tersebutz, untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan. Direncanakan proses pencarian korban hilang mulai dilaksanakan Senin (21/3) hari ini, oleh pihak AMSA.
Baca Juga:
Papua Nugini Tembak Kapal Nelayan Merauke, Satu ABK Tewas
Danlanal Rote Ndao, Letkol Laut (P) M. Noordin Mutaqien mengaku, informasi terakhir yang dia dapatkan hari ini Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menyatakan, dua WNI dalam kondisi sehat akan tiba di Darwin, Selasa (22/3) siang.
"AMSA akan memberikan akses kekonsuleran bagi Konsulat RI, untuk menemui kedua ABK tersebut setelah tiba di Darwin," katanya.
Menurut Noordin Mutaqien, langkah yang akan dijalani oleh dua ABK adalah, pemeriksaan kesehatan dan jika dinyatakan kondisi sehat akan ditampung di Pusat Detensi Imigrasi Darwin, sambil menunggu proses repatriasi.
Baca Juga:
Kapal Kargo Tabrak Kapal Nelayan Hingga Tenggelam, 15 ABK Dinyatakan Selamat
"Konsulat akan membantu menerbitkan dokumen perjalanan," ungkapnya.
Sementara satu ABK lainnya sedang di rawat di Pulau Broom, wilayah kerja KJRI Perth dan dipantau oleh KJRI Perth. Info yang diperoleh, saat ini kondisinya masih kritis, atau belum sadar dan rencananya akan diterbangkan oleh Royal Flying Doctors ke Royal Perth Hospital, pada malam ini.
"Lanal Rote Ndao terus laksanakan koordinasi dengan Yulius (Kabag protokol dan Konsuler Konsulat RI di Darwin), untuk perkembangan informasi serta Koordinasi dengan Basarnas maupun Pemkab Rote Ndao, untuk informasi lebih lanjut," tutup Noordin Mutaqien.