WahanaNews-Kalbar | PT PLN (Persero) menjalin kerjasama dengan PT Sang Hyang Seri (SHS) dalam mengolah dan mengembangkan sekam padi yang selama ini terbuang menjadi bahan baku biomassa untuk program co-firing PLTU.
Kerja sama kedua BUMN tersebut ditandai dengan MoU kajian bersama yang ditandatangani di Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, kerja sama ini bisa memberikan sisi positif bagi masing-masing BUMN dari sisi revenue.
Apalagi selama ini sekam padi milik SHS terbuang sia-sia, sehingga dengan adanya pemanfaatan sekam padi menjadi produk biomassa co-firing maka bisa menambah pendapatan perusahaan.
"Sedangkan dari sisi PLN juga bisa mengantongi penghematan dari sisi pengadaan bahan baku PLTU melalui program ini," jelas Pahala.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, kerja sama ini selain untuk mengolah waste panen padi yang berupa sekam menjadi bahan baku substitusi batu bara, juga dalam rangka menekan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2060 mendatang. Kerja sama ini sebagai proyek yang akan turut dipamerkan dalam perhelatan KTT G20 November mendatang.
"Kerja sama PLN dan SHS menjadi langkah bersama untuk menekan emisi karbon. Di satu sisi, kerja sama ini juga bisa meningkatkan efisiensi dua BUMN dalam mengelola waste menjadi bahan bernilai," ujar Darmawan.
Sekam padi merupakan salah satu dari sederet bahan baku yang bisa diolah menjadi biomassa. Hingga 2025, PLN membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi subtitusi 10 persen kebutuhan batu bara di PLTU.